Kamis, 25 April 2024

Giliran Harga Sayur yang Naik, Pak Wali

Berita Terkait

Warga membeli kebutuhan pokok di Pasar Fanindo, Tanjunguncang, Batuaji. Menjelang puasa harga-harga merangkak naik, bahan pokok semakin langka. Pmerintah diharap bisa menekan harga supaya tidak naik. F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Setelah harga daging sapi dan ayam yang tinggi, kini pedagang di Pasar Fanindo, Batuaji mengeluhkan harga sayur yang tinggi. Murni, pedagang sayur di pasar tersebut mengatakan saat ini sayur lokal seperti sawi, kangkung dan bayam dijual dikisaran harga Rp 14 ribu hingga Rp 18 ribu perkilo gram. “Baru dua hari ini naiknya,” unar Murni kepada Batam Pos, Jumat (4/5).

Kenaikan sayur hijau itu, katanya disebabkan musim hujan, kondisi tersebut menyebabkan sayur rusak dan petani gagal panen. “Pasokan sayur yang masuk jadi sedikit, makanya harga mahal,” katanya.

Karena kondisi itu, para pedagang juga mengaku kesulitan mendapatkan sayur, bahkan untuk mendapatkannya pedagang rela berebut. “Sawi saja kosong di lapak saya,” jelasnya.

Hal serupa juga terjadi di Pasar Sagulung, pedagang mengaku kenaikan sayur sudah terjadi dua hari belakang ini. “Akhir-akhir ini hujan, banyak sayur yang busuk, petani gagal panen,” ucap Mita pedagang setempat.

Karena kondisi itu, pasokan sayur menjadi turun dan menyebabkan harganya melambung tinggi.

Sementara harga daging sapi dan ayam beku berangsur turun. Sebelumnya daging sapi dijual Rp 90 ribu per kilo gram, namun hari ini (kemarin, red) harganya sudah diangka Rp 87 ribu. Sementara daging ayam beku dijual Rp 33 ribu dari harga sebelumnya Rp 37 ribu.

“Meski turun, sapi masih di atas HET. Itu tandanya masih mahal,” kata Sudirman penjual daging di Pasar Fanindo.

Ia berharap memasuki bulan puasa, harga daging sapi bisa normal, sehingga tidak memberatkan warga maupun pedagang sendiri.

Tak berbeda jauh dengan Pasar Sagulung, kedua komoditas tersebut juga berangsur turun. “Mulai turun. Semoga harganya kembali normal,” jelas Rahmat pedagang Pasar Sagulung. (une)

Update