Rabu, 24 April 2024

Pertumbuhan Ekonomi Kepri Belum Menggembirakan

Berita Terkait

batampos.co.id – Angka pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan I Tahun 2018 adalah sebesar 4,47 persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, capaian tersebut menempatkan Provinsi Kepri berada pada urutan ke 29 dari 34 Provinsi di Indonesia. Meskipun demikian, BPS mengklaim perolehan tersebut sedikit lebih baik pada priode yang sama, tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di triwulan I 2018 tumbuh sebesar 4,47 persen, Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Kepri Zunadi menjawab pertanyaan media di Kantor BPS Kepri, Tanjungpinang, Senin (7/5).

Menurut Zunadi, angka ini jauh lebih baik bila dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2017 lalu. Pasalnya pada priode tersebut pertumbuhan ekonomi Kepri hanya sebesar 2,02 persen. Bukan hanya itu, sema pada triwulan IV 2017, posisi Kepri berada di urutan 33. Tetapi pada tahun 2018 ini, naik tiga strip.

“Di triwulan I tahun 2018 perekonomian Kepri mengalami kontraksi sebesar -0,93 persen bila dibandingkan denga triwulan IV tahun 2017,” paparnya.

Dijelaskannya, adapun kategori yang mengalami kontraksi terdalam yakni administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib -23,26 persen. Kemudian pada kategori pengadaan listrik dan gas -6,70 persen, pertanian kehutanan dan perikanan -6,25 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum -5,87 persen, real estate -5,81 persen, transportasi pergudangan -4,38 persen, dan industri pengolahan -1,42 persen.

“Sedangkan kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni jasa lainnya sebesar 4,44 persen, konstruksi 3,22 persen, dan jasa perusahaan 2,30 persen,” paparnya lagi.

Lebih lanjut katanya, pada triwulan I tahun 2018 ini industri pengolahan memiliki andil terbesar sebagai penopang struktur ekonomi Kepri yakni sebesar 35,92 persen. Kemudian diikuti sektor konstruksi sebesar 18,37 persen, dan sektor pertambangan penggalian sebesar 16,05 persen. Kategori industri juga menjadi penyumbang tersebesar penopang pertumbuhan ekonomi Kepri di triwulan I tahun 2018 ini yakni sebesar 0,56 persen. Diikuti sektor perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,13 persen.

“Terakhir dari sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,05 persen,” jelasnya.

Ditambahkannya, berdasarkan prediksi, pada triwulan II pertumbuhan ekonomi Kepri akan lebih menjanjikan. Pasalnya menjelang lebaran Idul Fitri 1439 H. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah tingkat daya beli masyarakat. Karena adanya Tunjangan Hari Raya (THR) yang diterima.

“Tingkat konsumsi atau daya beli masyarakat disaat puasa dan lebaran akan turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di triwulan II nanti,” tutup Zunadi.

Seperti diketahui, Gubernur Kepri, Nurdin mengatakan, dari revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kepri, adapun target pertumbuhan ekonomi Kepri di tahun 2018 ini adalah 4,5 persen sampai 5 persen. Ia yakin, target tersebut akan tercapai sampai akhir tahun nanti. Apalagi ia melihat ada tren perbaikan ekonomi dari berbagai sektor.

“Kita terus berupaya untuk mengembalikan kejayaan ekonomi Kepri. Yakni pertumbuhan ekonomi harus mencapai diatas 5 persen,” ujar Gubernur Nurdin.(jpg)

Update