Jumat, 19 April 2024

TNI AL Sita 4.588 Ton Beras

Berita Terkait

Komandan Pangkalan Utama Armada Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang, Laksmana Pertama Ribut Eko Suyatno didampingi Danlanal Batam Kolonel Laut Iwan Setiawan menunjukan sampel barang bukti beras saat ekspos, Jumat (11/5). Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV dan Lanal Batam mengamankan kapal MV Alkar Trust bermuatan beras Myanmar seberat 300 ton dan kapal MV Kar Trust berisikan 4.288,8 ton beras Myanmar yang ditidak dilengkapi dokumen di Perairan Teluk Sebong Bintan. F Cecep Mulyana/Batam pos

batampos.co.id – Jajaran Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang berhasil mengamankan 4.588 ton beras di perairan Teluk Sebong, Bintan, Selasa (8/5) lalu. Ribuan ton beras itu disita dari dua kapal, yakni MV Alkar Trust dan MV Kar Trust.

Komandan Lantamal IV Tanjungpinang, Laksmana Pertama Ribut Eko Suyatno, mengatakan penangkapan berawal dari informasi ada aktivitas bongkar muat ilegal di laut Bintan. Setelah dicek, ternyata informasi tersebut benar adanya.

“Pada saat dilaksanakan patroli, tim mendeteksi ada dua kapal yang mencurigakan dalam posisi berdampingan,” kata Eko, Jumat (11/5).

Setelah merapat, aparat langsung memeriksa dokumen dan muatan kedua kapal, yakni MV Alkar Trust dan MV Kar Trust. Di dalam kapal MV Alkar Trust terdapat muatan beras dari Myanmar sebanyak 300 ton. Sementara di kapal MV Kar Trust terdapat 4.288,8 ton beras, juga dari Myanmar.

“Berdasarkan surat izin berlayar, 4.588 ton beras itu akan dibawa ke Afrika,” kata Eko.

Selanjutnya, beras dan kedua kapal tersebut dibawa ke Pangkalan TNI AL di Batuampar, Batam. Selain menyita kapal dan muatannya, aparat TNI AL juga mengamankan 49 orang pekerja yang seluruhnya merupakan warga Batam. Mereka bekerja sebagai operator crane dan buruh angkut.

Sementara, dari data awal yang didapatkan petugas, kedua kapal berbendera Panama itu milik salah satu perusahaan pelayaran di Singapura. Eko mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mengusut tujuan kapal itu. Selain itu, pihaknya juga akan mengusut kemungkinan beras itu akan dibawa ke Indonesia.

“Kita akan mencari informasi dengan instansi terkait. Intansi yang berhak menangani ini. Seperti kita tau kita mau masuk bulan Ramadan, dimana kebutuhan bahan pokok kita juga jangan sampai dimanfaatkan oleh oknum tertentu,” bebernya.

Komandan Pangkalan Utama Armada Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang, Laksmana Pertama Ribut Eko Suyatno menujukan barang bukti salah satu kapal pembawa beras ilegal saat ekspos, Jumat (11/5). Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV dan Lanal Batam mengamankan kapal MV Alkar Trust bermuatan beras Myanmar seberat 300 ton dan kapal MV Kar Trust berisikan 4.288,8 ton beras Myanmar yang ditidak dilengkapi dokumen di Perairan Teluk Sebong Bintan. F Cecep Mulyana/Batam pos

Tidak ingin kecologan, Eko mengatakan pihaknya akan lebih meningkatkan patroli di perairan Batam. Selain itu informasi intelijen akan lebih ditingkatkan. Terutama menjelang masuknya bulan Ramadan hingga peryaan hari raya Idul Fitri yang diduga akan semakin banyak yang melakukan aktivitas ilegal.

“Kami akan berupaya untuk menindak segala bentuk aktivitas ilegal,” katanya. (gie)

Update