Jumat, 29 Maret 2024

Warga Harus Tanggap Bencana

Berita Terkait

Bunda Tagana Kepri Noorlizah Nurdin Basirun mencontohkan cara penanganan korban bencana, Minggu (13/5). F. Humas Pemprov Kepri untuk batampos.co.id

batampos.co.id – Bunda Tagana Kepri Noorlizah Nurdin Basirun, mengajak seluruh komponen masyarakat untuk saling bahu membahu, bekerjasama, bersinergi, dan tanggap dalam menghadapi bencana. Keberadaan Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan salah satu program unggulan Kementerian Sosial RI yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari kerentanan bencana.

“Harapan saya kepada masyarakat untuk lebih sigap dalam menghadapi setiap bencana yang terjadi sehingga bisa mengurangi risiko,” katanya saat penutupan apel kesiapsiagaan dan simulasi penanggulangan bencana di Kampung Tua Setokok, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Minggu (13/5).

Kegiatan ini melibatkan masyarakat setempat dalam pelaksanaan penanggulangan bencana atau Community Based Disasters Management yang dikombinasikan dengan nilai-nilai kearifan lokal daerah setempat. Menurutnya, tujuan utama dibentuknya KSB untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Ia menambahkan, dalam penanggulangan bencana terdapat tiga hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu, one rule, one commans, dan one corps. One Rule, bermakna satu aturan bahwa dalam penanggulangan bencana acuan yang digunakan sama.

One Command bermakna satu perintah atau menggunakan manajemen yang jelas dengan pola kepemimpinan terarah dan One Corps bermakna siapapun yang terlibat dalam penanggulangan bencana dan berasal dari berbagai elemen masyarakat harus memiliki satu jiwa korsa dalam kebersamaan. “Agar nilai-nilai kearifan lokal yang telah tumbuh di tengah masyarakat dan merupakan warisan leluhur untuk dijaga dan diselaraskan dengan kegiatan KSB,” katanya.

Pengukuhan KSB dilakukan oleh Wakil Wali kota Batam Amsakar Ahmad. Pada kesempatan tersebut Wakil Wali kota Batam menjadi Inspektur Upacara dalam penutupan apel kegiatan KSB. Serta menyaksikan simulasi Kampung Siaga Bencana.

Kabid Linjamsos Provinsi Kepri Hanizar menyebutkan, maksud kegiatan ini untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari resiko dan ancaman bencana dengan cara menyelenggarakan kegiatan yang berbasis masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada lingkungan setempat.

Peserta Pembentukan Kampung Siaga Bencana Tahun 2018 dibagi menjadi beberapa kegiatan, yakni Penyuluhan KSB dengan peserta 100 orang yang berasal dari Kelurahan Setokok, Teluk Air, Pulau Akar, Pulau Panjang, Pulau Buluh, Pulau Nipah, dan Pulau Temoyong. Ada juga Pelatihan KSB dengan peserta 60 orang yang merupakan hasil seleksi dari peserta Penyuluhan Kampung Siaga Bencana.

Selain itu dilakukan simulasi KSB berjumlah 250 orang dengan melibatkan elemen masyarakat untuk menguji pengetahuan dan keterampilan yang telah disusun. (bni)

Update