Sabtu, 20 April 2024

TNI AL Beri Atensi pada Siklus Kepulangan Ilegal

Berita Terkait

Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI R. Eko Suyatno. (Bobi Bani/JawaPos.com)

batampos.co.id – Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Kota Tanjungpinang sudah memetakan siklus kepulangan atau jalur tikus yang kerap dimanfaatkan para TKI ilegal.

Wilayah Kepulauan Riau (Kepri) banyak dimanfaatkan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal. Baik untuk berangkat ke negara tujuan maupun saat pulang ke Tanah Air.

Umumnya, mereka yang melalui jalur tikus adalah TKI asal Malaysia yang tidak lagi memiliki kelengkapan administrasi.

Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI R. Eko Suyatno mengatakan, siklus kepulangan TKI nonprosedural biasanya sering terjadi menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Pada momen tersebut, petugas kerap kali mendapati adanya pelanggaran terkait kepulangan TKI di beberapa wilayah di Kepri.

“Siklusnya kami pelajari. Jadi bisa kami antisipasi untuk waktu-waktu yang memang sering berlangsung,” kata Eko ketika di Batam, Sabtu (12/5).

Eko menjelaskan, kondisi ini menjadi hal yang harus bisa dipahami secara menyeluruh. Upaya penegakan hukum atas pelanggaran seperti ini memang menjadi keniscyaan. Namun lebih jauh lagi, edukasi dan gerak cepat pemerintah dalam menyajikan solusi untuk para TKI menjadi penting dilaksanakan.

Pada prosesnya memang hal tersebut sudah terlihat dengan adanya koordinasi antar-pihak terkait. Namun hal tersebut belum berjalan maksimal. Karena sampai saat ini kasus masuknya TKI nonprosedural masih berlangsung.

Selama 2018, sudah ada beberapa kasus yang melibatkan TKI nonprosedural asal Malaysia. Merka datang ke Kepri melalui jalur tidak resmi. Kamis (19/4) lalu, ada 106 TKI yang terombang-ambing di perairan Kepri. Mereka diketahui berasal dari kawasan Johor, Malaysia dengan tujuan Kabupaten Bintan, Kepri.

Kemudian Kamis (3/5) lalu juga diamankan sembilan Anak Buah Kapal boat pancung. yang membawa 71 TKI nonprpsedural. Penangkapan dilakukan di kawasan Pantai Bale-bale, Kampung Tua Bakau Serip, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Batam, Kepri.

“Dengan jajaran terkait, kami kerja sama. TKI ini harus melalui jalur resmi. Niat mulia mereka harus didukung. Tentu dengan kerja sama pemerintah untuk memberikan pengarahan,” tegas Eko.

Untuk pengawasan, patroli akan terus berjalan. Bahkan patrolis semakin intensif menjelang puasa dan lebaran yang memang menjadi siklus kembalinya TKI dari Malaysia.

Terhadap oknum yang menyediakan jasa jalan pintas, Lantamal tidak akan memberikan kompromi.

“Mereka menempuh bahaya dengan tekong yang tidak bertanggung jawab. Tekongnya kami tindak. Biasanya tekong-tekong ini sudah mabuk oleh obat-obatan. Sehingga berani menempuh bahaya. Mungkin orang normal tak seberani ini,” tutur Eko.

(bbi/JPC)

Update