Jumat, 29 Maret 2024

Cinta Ditolak, Pistol Menyalak

Berita Terkait

Rasa berkabung.

Cinta ditolak, pistol menyalak. Urusan hati itulah yang ditengarai melatarbelakangi penembakan massal yang dilakukan Dimitrios Pagourtzis di Santa Fe High School, New Mexico, pada Jumat (18/5) pagi. Dugaan itu diungkapkan Sadie Rodriguez, ibu salah seorang korban tewas, Shana Fisher.

Rodriguez mengungkapkan bahwa Pagourtzis sudah empat bulan mendekati putrinya secara agresif. Sayang, Fisher tak tertarik dengan pemuda 17 tahun tersebut. Merasa lelah, Fisher akhirnya menolak dan mempermalukan Pagourtzis di depan kelas.

ā€Sepekan kemudian, dia (Pagourtzis, red) menembaki orang-orang yang tidak disukainya. Shana ditembak pertama,ā€ terang Rodriguez kepada Los Angeles Times. Menurut Reuters, jumlah korban tewas sepuluh orang. Mereka terdiri atas delapan siswa dan dua guru.

Tak ada yang menyangka Pagourtzis bakal menjadi pelaku penembakan massal. Selama ini Pagourtzis dikenal sebagai siswa yang pendiam. Tak neka-neka. Pada hari penembakan, remaja yang tergabung sebagai anggota tim sepak bola sekolah itu memakai mantel panjang hitam. Padahal, saat itu cuaca di Texas sedang panas. Tidak disangka, di balik mantel tersebut tersembunyi pistol.

Beberapa media menyebutkan, pelaku menghina para korban lebih dahulu sebelum menembakkan senjata. Berdasar jurnal milik Pagourtzis yang disita polisi, dia berencana bunuh diri setelah melakukan aksinya. Namun, ternyata dia tak bernyali untuk melakukannya. (sha/c10/pri/JPG)

Update