batampos.co.id – KAPAL Motor (KM) Bukit Raya kandas di perairan Sedanau Natuna sejak hari Jumat (18/5) hingga sekarang. Pihak Pelni masih menunggu tim teknis dari Basarnas melakukan penyelaman untuk mengetahui seberapa parah kerusakan lambung KM Bukit Raya akibat kandas.
Kapten KM Bukit Raya, Noviansyah menegaskan, insiden kandasnya kapal di luar dugaannya. Menurutnya, jalur kapal mendadak berbelok saat para ABK hendak persiapan salat Jumat. ”Kejadian ini merupakan musibah yang tak kami inginkan. Kami minta maaf kepada penumpang karena tujuan pelayaran jadi tertunda,” ujar Noviansyah.
Menurutnya, kapal kandas saat sedang berlayar dalam kecepatan yang wajar. Mendadak kapal berbelok haluan dan keluar dari garis radar menghantam karang.
”Kejadiannya sekitar pukul 12.00 WIB. Kami berpikir untuk melambatkan kecepatan agar tak terlalu cepat sampai di Pelabuhan Selat Lampat. Karena kita mau melaksanakan salat Jumat dahulu. Mendadak kapal keluar jalur hingga menghantam karang,” terang Noviansyah.
Akibat insiden tersebut, dek dasar bagian tengah kapal mengalami kebocoran hingga air masuk ke dalam lambung kapal setinggi 1,8 meter. Namun kebocoran tak sampai mengganggu ruangan mesin, karena sudah diantisipasi oleh para awak kapal.
”Kami sedang menunggu bantuan dari Basarnas Natuna untuk mengecek kerusakan badan kapal akibat menghantam karang. Biasanya perbaikan sebentar saja, kapal bisa langsung ke galangan di Jakarta untuk dok darurat,” katanya.
Atas kandasnya KM Bukit Raya, Kepala Dinas Perhubungan Natuna, Iskandar DJ, langsung meminta ratusan penumpang KM Bukit Raya dipindahkan ke kapal perintis untuk tetap melanjutkan perjalanannya.
Pihak Pelni sendiri menyetujui pemindahan penumpang tujuan Pontianak menggunakan kapal perintis Sabuk Nusantara yang merapat di Pelabuhan Penagi. ”Sudah dipindah ke KM Sabuk Nusantara dengan tujuan Pontianak Sabtu malam,” ujar Iskandar, Minggu (20/5).
Seberapa parah kerusakan KM Bukit Raya masih menunggu hasil teknis dari penyelam. Pihak Pelni saat ini sudah menurunkan tim dari Jakarta untuk meneliti kondisi kerusakan di lambung KM Bukit Raya. ”Mudah-mudahan proses evakuasi kapal tak butuh waktu lama. Karena KM Bukit Raya ini sangat dibutuhkan masyarakat, apalagi jelang arus mudik Lebaran nanti,” terang Iskandar.
Sementara Kadishub Kepri, Jamhur Ismail, menegaskan kerusakan KM Bukit Raya berpotensi menghambat arus mudik Lebaran. Apalagi sampai saat ini pihak Pelni masih belum bisa memastikan kondisi kerusakan kapalnya.
Untuk proses perbaikan kapal, lanjutnya, kalau tidak di Batam, kemungkinan perbaikan langsung ke Jakarta. Untuk sementara akan dievakuasi ke pelabuhan terdekat.
”Kita harus bergerak cepat. Kami secepatnya akan melapor ke gubernur untuk meminta kapal pengganti ke Kemenhub,” katanya.
KM Bukit Raya adalah salah satu armada andalan di Kepri untuk melayani arus mudik dan arus balik Idul Fitri . Apalagi kapasitas KM Bukit Raya bisa mengangkut lebih dari seribu penumpang. (arn/jpg)