Sabtu, 20 April 2024

Banjir Sedalam Satu Meter Hadang Pekerja Galangan Kapal di Sagulung

Berita Terkait

Mobil menerobos banjir di Jalan Seilekop, depan PT Palindo, Sagulung, Senin (28/5). Banjir ini setinggi pusar orang dewasa. Banjirnya ini akibat tidak adanya drainase. F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Aktifita pekerja galangan kapal di Seilekop, Sagulung terhambat, Senin (28/5) pagi sampai siang kemarin. Itu karena akses jalan menuju kawasan industri galangan kapal tersebut ditutupi banjir besar. Banjir dengan ketinggian sepinggang orang dewasa menyebabkan arus lalulintas macet total. Tidak saja kendaraan roda dua, tapi roda empat jenia minibus juga tak bisa lewat.

Pantauan Batam Pos dilapangan, tidak sedikit pekerja galangan yang tidak masuk kerja karena dihadang banjir tersebut. Pekerja yang sudah datang sejak pukil 07.00 WIB hanya bisa bertahan di sisi jalan yang tidak tergenang banjir. Mereka tak berani menerobos banjir karena takut kendaraan mereka mogok.

“Lori saja ada yang mogok (karena terobos banjir), apalagi sepeda motor. Biarlah hari ini masul setengah hari saja saya. Tak mau ambil risiko,” ujar Jakson, seorang pekerja galangan.

Jakson dan kawan-kawannya mengaku, tak bisa meninggalkan sepeda motor di lokasi banjir dengan alasan keamanan sepeda motor mereka.

“Lagian masih jauh juga ke PT makanya tunggu sampai air turun dulu,” ujar warga Seilekop.

Selain pekerja keluhan dan kendala serupa juga dialami manajemen perusahaan galangan kapal di sana. Tidak sedikit kerugian perusahaan akibat terjangan banjir tersebut. Jadwal operasional kendaraan perusahaan jadi terhambat karena tak bisa menembus genangan banjir.

“Saya misalkan mau antar cat ke dalam jadi tak bisa. Padahal sudah ditungguin di sana. Mau gimana lagi memang akses jalan tak bisa lewat,” ujar Hendra, seroang staff HRD salah satu perusahaan galangan di Seilekop.

Persoalan itu diakui warga di sekitar lokasi banjir sudah lama berlangsung. Setiap kali hujan deras akses jalan tersebut selalu digenangi banjir. Banjir terjadi lantaran saluran drainase menujuk galangan kapal itu sudah tak berfunsi normal. Bahkan beberapa titik sudah benar-benar tak bisa menampung air lagi karena sudah ditimbun oleh aktifitas pematangan lahan di bagian depan kawasan galangan tersebut.

“Dulu ada sungai di ujung sana. Cuman karena ada pematangan lahan itu jadi ketutup sungainya. Air tak bisa kemana-mana lagi jadi banjir terus jalan ini,” kata Saptono, pekerja lainnya.

Dengan adanya keluhan itu, warga dan pekerja disana berharap agar pemerintah terkait segera turun tangan melalukan normalisasi drainase di sana.

“Sudah kami sampaikan juga ke kelurahan tapi katanya ini tanggung jawab Badan Pengusahaan (BP) Batam,” tutur Saptono.

Camat Sagulung Reza Khadafi saat dikonfirmasi mengaku sudah menerima aduan masyarakat dan pekerja itu. Tindak lanjutnya pihak kecamatan sudah menyampaikan ke Dinas Bina Marga Kota Batam.

“Sudah kami sampaikan ke Dinas Bina Marga, tunggu tindak lanjut dari mereka,” ujar Reza. (eja)

Update