Kamis, 28 Maret 2024

Perkuat Pengawasan Laut Kepri

Berita Terkait

Kepala Bakamla Laksdya TNI Arie Soedewo (dua dari kiri) di dampingi oleh Penasehat Kepala Bakamla. Staf Khusus Bid. Ops. Staf Khusus Bid Logistik. Deputi JAKSTRA. Deputi INHUKER. Ka. Unit Penundakan Hukum, dan GM PT Citra Shipyard, Abi (kanan) saat mengunjungi pembangunan tiga unit kapal Bakamla di PT Citra Shipyard, Sagulung, Senin (29/5). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id  – Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla) Laksamana Madya TNI Arie Soedewo meninjau proyek pembuatan tiga unit kapal patroli Bakamla di PT Citra Shipyard di Sagulung, Batam, Senin (28/5) sore. Nantinya, ketiga kapal tersebut masing-masing akan digunakan untuk memperkuat zona maritim di Kepri, Manado, dan Ambon.

Kepada wartawan Arie menjelaskan, tiga kapal patroli dengan nomor lambung 8001, 8002, dan 8003 itu dipesan sejak akhir 2017 lalu. Arie ingin memastikan proyek kapal tersebut berjalan sesuai dengan harapan.

“Sebentar lagi saya mau pensiun, jadi sebelum pensiun saya harus pastikan dulu semua program kerja dan pengadaan berjalan dengan baik,” ujar perwira TNI berbintang tiga itu.

Pengadaan tiga unit kapal patroli itu, jelas Arie, sesuai dengan program poros maritim yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menambah armada kapal patroli Bakamla. Secara umum, kapal patroli Bakamla sebagai lembaga pengaman wilayah perairan Indonesia, masih sangat kurang. Bakamla baru memiliki enam unit kapal patroli ukuran 48 meter dan satu unit kapal markas berukuran 110 meter. Serta kapal patroli ukuran kecil tipe Katamaran sebanyak 15 unit.

“Untuk ukuran besar baru 10 unit termasuk tiga yang sedang dikerjakan ini,” ujarnya.

Padahal, jika dilihat dari cakupan wilayah kerja masing-masing zona maritim, idealnya Bakamla harus memiliki 200 kapal patroli baik besar ataupun kecil.

“Sekarang kami masih sistem zona jadi masih bisa tercover dengan kapal-kapal patroli instansi keamanan dan pertahanan laut lainnya. Idealnya pangkalan Bakamla ini ada di setiap provinsi. Makanya butuh banyak kapal lagi,” ujar Arie.

Dalam rangka penguatan patroli keamanan dan keselamatan laut sesuai kebutuhan, tahun 2019 mendatang Bakamla akan membangun tiga unit kapal 60 meter dan enam unit kapal cepat 30 meter. Enam kapal cepat itu untuk zona maritim barat ada dua unit, Jakarta dua unit, zona tengah satu unit, dan zona timur satu unit.

Arie menghitung, idealnya Bakamla harus memiliki 200 kapal partoli. Sehingga pihaknya harus melakukan pengadaan kapal minimal sembilan unit per tahun hingga 2045 nanti.

Namun karena keterbatasan anggaran, kata Arie, pihaknya hanya bisa mengusulkan ke pemerintah tiga unit per tahun.

“Semoga pemerintah terus berkomitmen ke depannya untuk melengkapi kekurangan armada kapal patroli kami ini,” harap Arie.

Selain itu, di akhir masa jabatannya Arie juga berharap agar wacana pembangunan pangkalan khusus Bakamla yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang sebagai pangkalan terpadu di Ambon tahun 2019 mendatang bisa terwujud.

“Wacana-wacana ini sudah masuk dalam program nasional. Harapan kami ya semuanya bisa terwujud sehingga Bakamla semakin kuat dan profesional ke depannya,” tuturnya.

Sementara manajemen PT Citra Shipyard menjelaskan ketiga kapal pesanan Bakamla masih terus digesa pembangunannya. Saat ini realisasi pembangunan sudah mencapai 60 persen dan rencananya akan diluncurkan pada bulan Oktober mendatang.

“Oktober sudah kami launching dan masa finishing sebelum diserahterimakan sekitar dua bulan, Pak. Januari 2019 sudah bisa serah terima,” ujar General Manager PT Citra Shipyard, Abi, kepada Kabakamla.

Dalam kunjungan tersebut, Kabakamla didampingi oleh penasihat Kabakamla bidang Penguatan dan Antar Lembaga Toviota Bay, Staf Khusus Bidang Operasi Laksda (Purn) Herry Setinegara, Staf Khusus Bidang Logistik Laksda TNI (Purn) Hari Pratomo, Deputi Kebijakan dan Strategi Irjen Pol Arifin, Deputi Informasi Hukum Kerja Sama Irjen Pol Abdul Gofur, Kepala Unit Penindakan Hukum Brigjen Pol Frederik Kalalembang, dan tim Bakamla lainnya. (eja)

Update