Sabtu, 20 April 2024

Dua Kali Gagal Lelang

Berita Terkait

Aktivitas bongkar muat barang dilakukan di Pelabuhan Parit Rempak, beberapa waktu lalu. Pembangunan pelabuhan ini terancam batal karena sudah dua kali gagal lelang. F. Tri Haryono/batampos.co.id

batampos.co.id – Salah satu proyek strategis Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri, yakni pembangunan Pelabuhan Parit Rempak, Karimun, terancam gagal. Pasalnya, sudah dua kali gagal lelang. Namun demikian, Dishub Kepri tetap optimistis kegiatan tersebut terlaksana di 2018 ini.

“Ada beberapa persoalan teknis, salah satunya tidak sesuainya harga penawaran dari peserta lelang,” ujar Kepala Badan Layanan dan Pengadaan (BLP) Provinsi Kepri Misbardi usai rapat bersama Gubernur Kepri Nurdin Basirun di Kantor Gubernur Kepri, Selasa (5/6).

Menurut Misbardi, ini merupakan kali ketiga proyek tersebut dilelang. Pihaknya berharap pelaksanaan lelang kali ini berjalan dengan baik. Karena target lelang kegiatan fisik pada Juni 2018 ini. ”Target kami bulan Juni ini, semua proyek fisik sudah selesai dilelang,” tegas Misbardi.

Disebutkannya, khusus untuk Dishub Kepri, pihaknya sudah merampungkan 18 paket kegiatan. Baik itu untuk pengawasan, kegiatan fisik sampai perencanaan. Sampai pekan pertama Juni 2018, sudah terlelang 171 paket kegiatan.

”Kegiatan-kegiatan tersebut tersebar di 15 Organisai Perangkat Daerah (OPD). Adapun nilai anggarannya adalah Rp 402 miliar,” ujar Misbardi, kemarin.

Terpisah, Kepala Bidang Kepelabuhanan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri Aziz Kasim Djou mengatakan, kegiatan-kegiatan strategis di Dishub Kepri sebagian sudah berjalan. Bahkan lewat APBD Kepri Tahun Anggaran (TA) 2018 ini, ada kegiatan yang dikebut melalui Detail Engineering Design (DED) sampai kegiatan fisik.

”Kegiatan yang sudah jalan adalah pengembangan Pelantar I dan II Tanjungpinang senilai Rp 19,1 miliar. Kemudian Pelabuhan Tanjunguban Rp 13,3 miliar,” ujar Aziz Kasim Djou.

Pelabuhan Berhala senilai Rp7,1 miliar masih dalam tahap penandatanganan kontrak. Sedangkan Parit Rempak, Karimun masih dilelang ulang. Karena ada persoalan teknis yang harus diperbaiki. Sementara itu, kegiatan yang didahului DED adalah pembangunan dermaga, Pulau Kasu, Batam. Kemudian ada juga DED pembangunan ponton Pelabuhan Kampung Asam, Kundur.

”Ada juga pengembangan dermaga Pasir Panjang, Durai dan pembangunan ponton Pelabuhan Sei Tenam, Lingga,” paparnya.

Ditegaskan Aziz, kegiatan yang didahului dengan DED diharapkan sudah berjalan pada bulan Juli mendatang. Kebutuhan pembangunan fisik Dermaga Pulau Kasu sekitar Rp 4 miliar. Sedangkan di Durai adalah Rp 3 miliar, dan Belakangpadang senilai Rp 1,5 miliar. Tujuan pembangunan infrastruktur pelabuhan tersebut untuk meningkatkan pelayanan transprotasi.

”Terminal kita di Kepri adalah pelabuhan. Makanya kita lakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah,” tutup Aziz. (jpg)

Update