Jumat, 29 Maret 2024

Singapura Habiskan Rp 278 Miliar untuk Fasilitasi Trump-Jong Un

Berita Terkait

batampos.co.id – Sebuah meja tua berusia 80 tahun menjadi saksi perubahan hubungan Korea Utara dengan Amerika Serikat. Di atas furnitur yang pernah digunakan Hakim Agung Singapura tersebut, Presiden Amerika Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menandatangani dokumen bersejarah yang berisi empat kesepakatan (lihat grafis).

Penandatanganan kesepakatan itu menjadi puncak dari pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua negara di Hotel Cappella Singapura, Selasa (12/6). Pelaksanaan KTT berjalan nyaris tanpa hambatan.

Pemerintah Singapura yang menghabiskan Rp 278 miliar untuk hajat itu sudah mempersiapkannya secara matang. Berdasarkan pantauan Jawa Pos (grup Batam Pos) di lokasi kemarin, sejak dini hari, peningkatan keamanan sudah dilakukan pihak keamanan setempat.

Di sepanjang jalan dari arah pusat kota menuju Pulau Sentosa, aparat kepolisian yang berjaga sangat banyak. Di setiap jarak 20 sampai 30 meter, ada dua sampai tiga aparat bersenjata yang berjaga. Tak lupa, mobil-mobil patroli juga banyak berseliweran.

Memasuki kawasan Pulau Sentosa, pengamanan semakin ketat. Aparat kepolisian dibagi di banyak titik. Tak lupa, kendaraan lapis baja juga disiagakan di pulau seluas 463 hentare tersebut.

Sementara media hanya diberikan jarak sekitar 100 meter dari pintu hotel. Itupun di sisi jalan yang tidak dilewati rangkaian kedua kepala negara yang masing-masing tiba pukul 08.12 untuk Jong-un dan 08.29 untuk Trump.

Detik bersejarah itu kemudian terjadi pukul 09.04, saat Trump dan Kim melangkah ke halaman dari sisi yang terpisah. Kedua lantas berdiri berhadap-hadapan untuk pertama kalinya dan mengulurkan tangan selama 12 detik dengan latar belakang bendera milik dua negara.

Setelahnya, kedua pemimpin kontroversial itu melakukan pertemuan tertutup. 41 menit berlalu, mereka kembali muncul di hadapan lensa media dan Trump memberi isyarat jika diskusi itu berjalan sangat baik. Pembicaraan kemudian berlanjut ke forum yang lebih besar yang melibatkan para delegasi dari kedua negara.

Setelah pembicaraan, keduanya melanjutkan dengan makan siang bersama. Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Gedung Putih, menu yang tersedia terdiri dari kombinasi hidangan khas timur dan barat. Di antaranya iga sapi panggang, daging asam manis, dengan nasi goreng, salad alpukat, udang serta es krim sebagai penutup makan siang.

Terakhir, kedua pemimpin itu menutup rangkaian dengan penandatanganan kesepakatan bersama setelah sebelumnya diselingi dengan jalan bersama di kawasan hotel. Tak lupa, Trump sempat mengajak Jong Un mengintip interior mobil kepresidenannya yang bernama The Beast.

Kim tidak banyak bicara ke media. Sebagaimana dilansir The Straits Time, Kim menyebut kedua pemimpin telah menjalani pertemuan bersejarah dan telah sepakat melupakan masa lalu. “Dunia akan melihat perubahan besar,” kata anak mendiang Kim Jong Il tersebut.

Berbeda dengan Kim yang langsung kembali ke tempatnya menginap di St Regis Hotel, Trump justru memilih tetap di Hotel Cappella. Dan, membuka konferensi pers tidak lama kemudian.

Memulai penjelasan dengan menyampaikan terima kasih kepada tuan rumah Singapura dan pemimpin Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok, Trump kemudian membeberkan isi pertemuan.

“Kami menandatangani pernyataan bersama yang merupakan komitmen tak tergoyahkan untuk menyelesaikan denuklirisasi Korea Utara,” katanya di laman yang sama.

Diakuinya, kata Trump, apa yang terjadi mungkin tidak pernah dipikirkan banyak orang. Namun Kim, kata Trump, siap untuk memulai upaya denuklirisasi di Semenanjung Korea. Sebagai konsekuensinya, sanksi akan tetap berlaku selama komitmen itu belum benar-benar terealisasikan.

Saat didesak mengapa tidak mendapatkan komitmen denuklirisasi yang lebih jelas dan cepat, suami Melania itu Trump mengatakan tidak bisa terburu-buru. “Saya di sini untuk satu hari. Prosesnya sekarang akan berlangsung,” imbuhnya.

Presiden Amerika ke-45 itu menegaskan, persoalan lebih lanjut terkait peyelesaian di Semenanjung Korea akan terus dibahas di masa depan. Trump, yang kemarin banyak memuji Kim itu yakin jika orang nomor satu di Korea Utara itu memiliki keinginan untuk berubah. Dia menyebutnya dengan istilah “komitmen yang tak tergoyahkan”.

Adapun untuk kesepakatan mengenai pengembalian tawanan perang, presiden berlatar belakang pengusaha itu menyebutkan persoalan itu diangkat menyusul banyaknya permintaan yang masuk kepadanya. Baik melalui surat, Twitter atau pun surat elektronik (e-mail). Di mana keluarga korban masih berharap agar bisa kembali bertemu dengan kerabat. Dan dia mengaku bersyukur hal itu bisa dicapai.

Sementara itu, warga negara Singapura, Mohamed Raziff menyambut baik proses KTT Trump-Jong Un yang berjalan lancar dan kondusif di negaranya. Dia menilai hal itu bisa menjadi catatan positif Singapura di mata dunia internasional.

“Setiap orang, Cina, Hongkong atau manapun, akan bangga kalau negaranya bisa memberi kontribusi,” kata warga Singapura berdarah Indonesia itu. (*/ttg/JPG)

Empat Kesepakatan Trump-Jong Un

  1. AS dan Korea Utara berkomitmen membangun hubungan baru sesuai dengan keinginan rakyat kedua negara untuk perdamaian dan kemakmuran.
  2. Kedua negara akan bergabung dengan upaya mereka untuk membangun perdamaian yang abadi dan stabil di semenanjung Korea.
  3. Menegaskan kembali Deklarasi Panmunjom pada tanggal 27 April 2018, Korea Utara berkomitmen untuk bekerja menuju denuklirisasi utuh di semenanjung Korea.
  4. AS dan Korea Utara berkomitmen memulihkan sisa-sisa tawanan perang di Korea Utara. Termasuk pemulangan orang-orang yang sudah diidentifikasi.

Update