Jumat, 29 Maret 2024

Dana Nganggur Pemda Meningkat

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Hingga akhir April, pemerintah telah menyalurkan dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp 251,93 triliun. Angka itu mencapai 32,88 persen dari pagu alokasi TKDD dalam APBN 2018 sebesar Rp 766,16 triliun.

Realisasi tersebut memang lebih rendah Rp 13,5 triliun jika dibandingkan dengan realisasi TKDD periode yang sama tahun lalu. Namun, jumlah simpanan pemda di perbankan atau dana idle per akhir April ini justru meningkat.

Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu Boediarso Teguh Widodo mengungkapkan, posisi dana idle pemda di perbankan secara nasional per akhir April 2018 mencapai Rp 212,41 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah Rp 24,57 triliun atau 10,37 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 236,98 triliun.

’’Meski demikian, posisi dana simpanan pemda di perbankan per akhir April 2018 ini meningkat Rp 26,53 triliun atau 14,27 persen dari posisi pada bulan sebelumnya. Pada akhir Maret 2018 mencapai Rp 185,88 triliun,’’ beber Boediarso kepada Jawa Pos.

Boediarso menjelaskan, jumlah simpanan pemda provinsi di perbankan pada akhir April 2018 mencapai Rp 80,04 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi Rp 17,91 triliun atau 28,82 persen dari posisi pada akhir bulan sebelumnya yang sebesar Rp 62,13 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017, jumlah dana idle pemda provinsi tersebut juga naik Rp 7,51 triliun atau 10,35 persen.

Sementara itu, jumlah dana simpanan pemda kabupaten di perbankan pada akhir April 2018 mencapai Rp 102,21 triliun. Jumlah itu juga lebih tinggi Rp 8,76 triliun atau 9,37 persen dari posisi pada bulan sebelumnya sebesar Rp 93,45 triliun. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah tersebut masih lebih rendah Rp 28,50 triliun atau 21,80 persen. Pada akhir April 2017, jumlah dana menganggur di pemda kabupaten sebesar Rp 130,71 triliun.

Selanjutnya, jumlah dana simpanan pemerintah kota di perbankan pada akhir April 2018 sebesar Rp 30,16 triliun atau lebih rendah Rp 0,14 triliun atau 0,45 persen dari posisinya pada akhir bulan sebelumnya yang sebesar Rp 30,29 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama 2017, jumlah tersebut lebih rendah Rp 3,59 triliun atau 10,64 persen. ”Akhir April 2017, jumlah simpanan dana pemda kota Rp 33,75 triliun,’’ jelasnya.

Boediarso menuturkan, kenaikan posisi simpanan pemda dari bulan sebelumnya, antara lain, disebabkan adanya surplus anggaran selama April 2018. Realisasi pendapatan daerah pada April 2018 lebih besar daripada realisasi belanja daerah. Dia menyebutkan, realisasi pendapatan daerah pada April 2018 mencapai Rp 94,19 triliun, yang di dalamnya sudah termasuk dana TKDD Rp 66,34 triliun.

Boediarso menambahkan, realisasi belanja daerah pada April 2018 hanya mencapai Rp 60,11 triliun atau naik Rp 14,19 triliun jika dibandingkan dengan realisasinya pada bulan sebelumnya yang sebesar Rp 45,92 triliun. Meski meningkat, realisasi belanja tersebut termasuk rendah. Menurut dia, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab. ’’Antara lain, pada awal tahun pemda baru merealisasikan belanja operasional, sementara penyerapan belanja modal belum optimal, terutama karena beberapa hal. Misalnya, proses pemilihan penyedia (pelelangan) masih berjalan,’’ imbuhnya.

Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa realisasi penyaluran TKDD per April 2018 belum secepat yang diharapkan. Namun, dia menekankan, perlambatan tersebut disebabkan adanya penguatan tata kelola transfer ke daerah pascakasus korupsi gratifikasi yang melibatkan salah satu oknum pegawai di lingkungan Ditjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu.

’’Ya ini (pengetatan) juga berkaitan dengan kejadian-kejadian korupsi. Kami ingin yakinkan agar transfer ini bermanfaat dan lebih baik sehingga ada perlambatan di TKDD,” ungkapnya. (ken/c7/sof)

Update