Kamis, 18 April 2024

Sampah Sumbat Drainase Utama di Batuaji

Berita Terkait

Parit bukan tempat sampah.
foto: vian sunardi / facebook

batampos.co.id – Drainase utama yang sudah dilebarkan oleh Dinas Bina Marga kota Batam akhir tahun lalu di Batuaji kini kembali bermasalah. Air tak bisa mengalir lancar sebab kembali tersumbat tumpukan sampah rumah tangga.

Inilah yang terjadi pada drainase utama di sepanjang jalan simpang Taman Makam Pahlawam Batuaji atau persisnya depan simpang Kaveling Baru, Sagulung. Drainase itu baru saja dilebarkan akhir tahun 2017 lalu, namun kondisinya kini kembali memprihatinkan. Setiap kali hujan air drainase itu bagaikan kolam besar.

Genangan air merata dengan badan jalan. Air tak bisa ngalir ke arah Sagulung sebab terhalang oleh tumpukan sampah yang tersangkut pada ujung gorong-gorong jalan. Gorong-gorong tersebut merupakan saluran penyebrangan air dari wilayah Batuaji menuju ke lokasi pembuangan akhir di Sagulung.

Fadhil Iqbal warga setempat menuturkan, tumpukan sampah di ujung gorong-gorong itu sudah lama terjadi namun tonasenya kian meningkat selama perayaan Lebaran yang baru saja dilalui. Tumpukan sampah lama ditambah lagi sampah yang baru tentu memperburuk kondisi drainase. Ini terjadi disinyalir karena diameter gorong-gorong yang belum ideal. “Mungkin kurang lebar gorong-gorong itu. Lagian sudah lama juga tersumbatnya jadi makin hari makin banyak sampah yang menyumbati gorong-gorong ini,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu diakui Fadhil, drainase utama itu sudah dilebarkan, namun tidak dibarengi dengan normalisasi gorong-gorong. Pemko Batam melalui Dinas Bina Marga hanya melebarkan gorong- gorong di persimpangan jalan menuju kaveling baru dengan pembangunan jembatan. Itu hanya mengatasi persoalan banjir di wilayah Sagulung, sementara di Batuaji masih tetap bermasalah sebab gorong-gorong penyebrangan air dari Batuaji tak dinormalisasi.

Pihak kecamatan saat dikonfirmasi lebih cenderung menyoroti kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan masih minim. Kebiasaan buang sampah ke parit atau drainase menjadi penyebab utama atas persoalan itu.”Upaya pemerintah sudah cukup maksimal. Sudah banyak drainase yang dikeruk. Gorong-gorong dilebarkan. Tapi itu semua percuma kalau masyarakat masih buang sampah di parit,” ujar Camat Sagulung Reza Khadafi, belum lama ini.

Untuk mengatasi persoalan itu, Reza berharap agar masyarakat peran aktif menjaga kenyamanan lingkungan tempat tinggal.

“Jangan lagi buang sampah sembarangan. Hidupkan lagi budaya gotong royong. Kalau ada yang tak beres segera bereskan dengan goro bersama,” pesan Reza. (eja)

Update