Selasa, 16 April 2024

Selamat Datang di Batam, Pendatang Baru Wajib Lapor

Berita Terkait

batampos.co.id – Arus balik Lebaran ke Batam terus berlanjut, Selasa (19/6). Selain di sejumlah pelabuhan domestik, arus kembalinya warga Batam dari kampung halaman juga mulai terlihat di Bandara Hang Nadim Batam, kemarin.

Otoritas Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS) Batam mencatat, hingga Selasa (19/6) atau H+3 Lebaran ada 15.001 warga yang datang melalui pelabuhan tersebut.

Humas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Batam, Erik Mario, mengatakan arus balik Lebaran semakin padat menyusul segera berakhirnya masa libur dan cuti Lebaran tahun ini.

“Yang PNS pada balik satu hari sebelum masuk kerja, sedangkan mereka yang bekerja sebagai pekerja biasa H plus satu sudah mulai berdatangan di Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS),” kata Erik, Selasa (19/6).

Ia menyebutkan, perkiraan arus mudik atau balik tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.

Kepala Bidang Penumpang DPC INSA Batam, Asmadi, menyebutkan dari penjualan tiket jumlah pemudik hampir sama dengan tahun lalu. Lamanya waktu libur membuat angkutan lalu cukup diminati tahun ini. “Selain murah mereka bisa mudik bersama keluarga lainnya. Ramai-ramai seperti itu yang terlihat kemarin,” jelasnya.

Ia menambahkan, arus balik terjadi mulai dari pagi hingga kapal terakhir yakni pukul 17.00 WIB. Selain itu, untuk keberangkatan ke luar Batam juga naik dari biasanya seribu orang sekarang menjadi tiga ribu.

“Selama libur banyak juga yang berlibur di Batam,” ujarnya.

Arus mudik penumpang pasca lebaran sudah mulai memadati pelabuhan Domestk Sekupang, Selasa (19). Diperkirakan lonjakan penumpang hari dan esok karena hari kamis mendatang sudah mulai masuk kerja baik pegawai Negeri maupun swasta.
F: Batam Pos / Cecep Mulyana
Wajib Lapor RT

Camat Seibeduk, Science Taufik Riyadi, mengimbau kepada para ketua RT di wilayahnya rutin mendata warganya. Terutama setelah arus balik Lebaran. Sebab besar kemungkinan, ada pendatang baru yang masuk ke Batam.

Sementara dari sisi para pendatang, Camat meminta mereka segera lapor RT setempat. “Iya harus melapor, sehingga RT/RW bisa mendata,” kata Science Taufik Riyadi, Selasa (19/6) siang.

Menurutnya, selain untuk data kependudukan, laporan pendatang sangat diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Bagi pendatang yang tidak melapor, RT-RW berhak menegur.

Science memprediksi, tahun ini pendatang baru ke Batam lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya baik yang berimbas pada minimnya lapangan kerja yang tersedia di Batam.

Namun begitu, ia menegaskan aparat tidak boleh lengah. Mereka harus tetap mendata warganya masing-masing. “Saat layanan buka tanggal 21 akan ketahuan, ada data yang baru masuk maupun keluar, karena urus KTP dan lain-lain,” imbuhnya.

Masih Ada yang Mudik

Hari Raya Idul Fitri sudah memasuki hari kelima. Namun masih ada beberapa masyarakat Batam yang mudik ke kampung halamannya masing-masing melalui Bandara Hang Nadim, Selasa (19/6).

“Kemarin saya sudah tanya-tanya, mereka baru bisa mudik karena faktor biaya juga,” kata Direktur Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim, Suwarso, Selasa (19/6).

Data Bandara Internasional Hang Nadim mencatat, arus mudik Lebaran dari Batam berlanjut mulai dari H+1 atau Sabtu (17/6) lalu. Di hari itu, tercatat ada 9.086 penumpang yang berangkat dari Batam.

Sementara di H+2 atau Minggu (18/6) lalu, tercatat ada 9.018 orang pemudik melalui Hang Nadim. Arus mudik ini berlanjut hingga Selasa (19/6) atau H+5 Lebaran. “Ada sekitar sembilan ribu warga yang berangkat. Sebagian merupakan pemudik,” kata Suwarso.

Suwarso memastikan masyarakat yang mudik di hari kelima Idul Fitri ini, akan kembali lagi ke Batam. “Saya tanya-tanya juga, kemarin Sekretaris Dirjen Udara, Pak Praminto juga nanya-nanya. Mereka semua memastikan kembali lagi. Ini hanya karena harga tiket yang cukup murah saja,” ungkapnya.

Sementara itu, penumpang yang datang ke Hang Nadim di H+1 sebanyak 7.834 orang dan H+2 8.192 orang.

Pantauan Batam Pos, akibat membludaknya penumpang yang berangkat Hang Nadim membuka dua pintu terminal keberangkatan. Antrean panjang juga terlihat di konter-konter cek in beberapa maskapai di terminal keberangkatan. Sedangkan kondisi berlawanan terlihat di terminal kedatangan. Tidak terlihat tumpukan penumpang yang datang.

Waspada Gelombang Tinggi

Stasiun Meteorologi Klas I Hang Nadim memprediksi puncak arus balik Lebaran di Batam pada 20 hingga 22 Juni akan diwarnai hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi. Namun kondisi ini masih aman untuk transportasi laut, darat, maupun udara.

“Sekitaran perairan Batam itu, gelombang laut hanya setinggi 0,1 hingga 0,6 meter saja. Wilayah Kepri gelombang tinggi itu di Natuna dan Anambas sekitar 1,5 meter, namun masih cukup aman,” kata Kasi Datin Stamet Klas I Hang Nadim, Suratman, Selasa (19/6).

Ia menerangkan, Rabu (20/6), Batam di pagi harinya akan berawan, namun siang hingga malam akan dilanda hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat. Suhu saat itu diperkirakan dari 24 hingga 32 derajat celcius. “Sementara itu di Kamis (21/6), pagi dan siang hujan, malamnya berawan,” tutur Suratman.

Forechaster Stamet Klas I Hang Nadim, Noah Dirgantara, menambahkan kondisi yang sama juga terjadi di Jumat (22/6). Ia mengatakan, angin berhembus dari Selatan dengan kecepatan dari 5 hingga 15 knot.

“Hingga kini kami tidak melihat adanya tanda-tanda cuaca ekstrem. Selain itu tanda-tanda angin puting beliung juga belum terlihat,” ungkapnya.

Ia mengatakan apabila melihat adanya perubahan fenomena cuaca, pihaknya akan segera menyampaikannya ke masyarakat. “Melalui grup Whatsapp, atau laman BMKG Stamet Hang Nadim,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pos Syahbandar Pelabuhan Telagapunggur, Komaruddin mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak BMKG terkait cuaca. “Senin (18/6), kami berhenti beroperasi 15 menit, karena cuaca buruk. Jarak pandang di bawah normal (500 meter, red),” katanya.

Namun setelah hujan kembali reda, Komaruddin membolehkan kembali pengelola feri menjalankan kapalnya. Ia mengatakan penghentian sementara ini, untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Makanya kami selalu meminta data terupdate dari pihak BMKG terkait cuaca,” tuturnya. (iza/ska/yui)

Update