Kamis, 28 Maret 2024

Petani Harus Pindah ke Sentra Pertanian di Subang Mas dan Kenon

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Batam memindahkan petani dan peternak ke sentra pertanian terpadu di Pulau Subang Mas dan Pulau Kenon, jika dua pulau tersebut diresmikan.

Kepala DKPP Batam Mardanis mengatakan, seiring persemian tersebut kelak Batam sudah harus bebas dari kegiatan pertanian maupun peternakan.

“Mereka harus pindah ke kawasan terpadu itu. Selain di yang di pulau Batam, yang di Galang juga semua harus pindah,” ucap dia.

Ia merinci, Batam sejatinya tidak diperuntukkan bagi kegiatan pertanian maupun peternakan. Ditanya apakah ada kegitan peternakan di Batam selain pertanian sepetti di wilayah Sagulung dan Seibeduk, Mardanis mengatakan di Batam tidak ada kativitas peternakan yang ada hanya industri broiler yakni industri penetasan.

“Kalau membesarkan ayam tidak boleh itu. Di Batam juga tak ada ternak sapi, kalau yang Seitemiang itu karantina sementara sebelum dijual. Kalau ternak babi di Pulau Bulan,” paparnya.

Menurutnya, setalah pulau sentra pertanian terbentuk pihaknya akan membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang akan mengelolan kawasan tersebut. Pihaknya akan melakukan verifikasi bagi petani yang akan pindah ke dua lokasi pertanian tersebut.

“Jadi tak bisa sembarang, jangan pula ada yang ngaku-ngaku petani, makanya kami akan seleksi. Ke depan apakah polanya kerjasama, sewa dan lain-lain, kita lihatlah nanti,” imbuhnya.

Selain petani yang pindah, pihaknya memastikan lahan pertanian untuk warga yang terlbih dahulu menetap di pulau tersebut. “Minimal satu lahan buat mereka,” tambahnya.

Namun kini pulau tersebut kini sedang dalam proses penyiapan, bahkan pembebasan lahan diprediksi akan dilakukan tahun 2020 mendatang. Ia mengatakan, desain kasar pemilahan lokasi peternakan dan pertanian sudah ada, tinggal menunggu desain yang lebih rinci. Kelak di loaksi ini akan dipuayakan akan dikembangkan infrastruktur kemasyarakatan seperi tempat ibadah hingga sekolah untu anak petani.

“Konsepnya sudah ada, tapi tak bisa langsung jadi. Kalau anggaran banyak, pasti infrastrukturnya cepat jadi semua,” ucap dia. (iza)

Update