batampos.co.id – Jumat (22/6) malam ini pukul 19.00 WIB debat publik ketiga Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Tanjungpinang. Adu gagasan terakhir kali ini mengangkat tema ”Reformasi Birokrasi, Informasi Teknologi, dan Kependudukan”.
Di babak pamungkas debat tersebut, pengamat politik Tanjungpinang, Zamzami A. Karim mengingatkan agar masing-masing paslon tidak melakukan serangan yang bersifat personal. ”Apalagi ini menjadi malam penentuan. Mereka juga harus menghindari kesalahan dalam pengelolaan kata dalam menjawab dan menanggapi,” ujar Zamzami, Kamis (21/6).
Kesalahan dalam pengelolaan kata, menurut Zamzami, justru akan merugikan calon sendiri. Dalam malam penentuan ini, Zamzami juga menyampaikan, paslon semestinya menyiapkan kejutan-kejutan yang dapat menggiring masyarakat untuk memilih mereka. ”Selama ini kehebohan hanya di media sosial. Sehingga tidak terasa di dunia nyata. Padahal hari pemilihan tinggal sebentar lagi,” sambung dia.
Hal itu, lantas berdampak langsung sehingga suasana Pilkada yang belum terasa ini, menurut dia, dapat dihangatkan dengan kejutan dari paslon. Pada debat malam ini di Hotel CK Tanjungpinang, Guru Besar Universitas Indonesia Prof Eko Prasojo menjadi panelis utama.
Ia tidak sendiri. KPU juga telah menunjuk Dekan Fakultas Teknik UMRAH Ibnu Kahfi yang merupakan jebolan salah satu fakultas teknik di Jerman. Kemudian panelis berikutnya Dekan Ilmu Kelautan UMRAH Agung Damar Syakti, merupakan doktor alumni Universitas Aix Marseille, Prancis.
Setelah itu Dr Riauwanto dosen STIE Widya Wiwaha Yog-yakarta dan STAIN SARS Bintan. Adapun panelis terakhir adalah Sayid Fauzan yang juga alumni Universitas Malaya, Malaysia yang sekarang menjadi dosen di UMRAH.(aya)