Kamis, 28 Maret 2024

Operasi Katarak, Hernia dan Tumor Gratis di RS Bhayangkara

Berita Terkait

Seorang dokter mata memeriksa mata saat mengecekan sebelum pelaksanaan operasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, Sabtu (23/6). Kegiatan pengobatan gratis ini dalam rangka HUT Bhayangkara yang digelar oleh Polda Kepri bekerjasama dengan yayasan Buddha Tzu Chi. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri akan menggelar operasi katarak, hernia serta tumor gratis. Sebanyak 300 orang telah mendaftarkan diri untuk ikut pengobatan gratis ini. Kegiatan bakti sosial kesehatan ini dalam rangka HUT Bhayangkara. Selain itu juga digelar sunatan massal gratis, yang akan diikuti sebanyak 200 anak-anak.

“Kami bekerjasama dengan Budha Tzu Chi juga,” kata Kabid Dokkes Polda Kepri Kombes Pol Djarot Wibowo, Sabtu (23/6).

Djarot mengatakan kegiatan Sabtu (23/6) ini mengidentidikasi penyakit yang diderita pasien katarak, hernia dan tumor. Langkah ini untuk memudahkan tim dokter saat operasi dilakukan 30 Juni mendatang.

“Screening dulu, layak atau tidak. Apakah pasien yang datang mengidap penyakit komplikasi lainnya. Sedangkan untuk katarak itu melihat seberapa buruk pengelihatan mereka,” tuturnya.

Operasi katarak, hernia dan tumor gratis ini, kata Djarot pertama kali di gelar di RS Bhayangkara. “Operasi ini bentuk pelayanan kami ke masayarakat sekitar,” tuturnya.

Sementara itu, untuk sunatan massal tidak dilakukan screening. Peserta sunantan hanya perlu datang 29 Juni mendatang. “Kami tidak melakukan screening, karena sudah puluhan kali melakukan ini,” ujarnya.

Pelaksanaan operasi serta sunatan massal ini dilaksanakan di Instalasi Bedah RS Bhayangkara Polda Kepri. Djarot mengatakan lima ratus orang pasien dapat tertampung di instalasi bedah rumah sakit milik Polri itu. “Tiga lantai (tempat instalasi bedah,red),” ucapnya.

Ia berharap dengan pengobatan gratis ini dapat membantu masyarakat sembuh dari penyakit yang dideritanya.

Dari pantauan Batam Pos, di luar RS Bhayangkara dibangun tenda-tenda untuk pendafataran. Lalu pasien yang telah mendaftar diarahkan masuk ke dalam, ke tempat-tempat bagian penyakit yang mereka derita.

Penderita katarak sebelum masuk ke ruang pemeriksaan mata. Mereka menjalani tes terlebih dahulu. Pasien diminta untuk melihat “Snellen Chart”. Di Snellen Chart terpampang abjad berbagai ukuran. Petugas pemeriksa memastikan apakah pasien bisa melihat atau tidak abjad yang ditunjukan. Namun kebanyakan pasien sudah tak bisa melihat lagi.

“Kalau mata kanan saya bisa, tapi kiri tak kelihatan sama sekali,” ungkap salah seorang pasien. (ska)

Update