Jumat, 26 April 2024

Jalan Langganan Banjir, Camat Minta Kajian Teknis dari Dinas Bina Marga

Berita Terkait

Mobil menerobos banjir di Jalan Seilekop, depan PT Palindo, Sagulung, Senin (28/5). Banjir ini setinggi pusar orang dewasa. Banjirnya ini akibat tidak adanya drainase. F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Pengguna jalan di Batuaji dan Sagulung tak nyaman selama musim hujan ini. Itu karena jalan di sana selalu digenangi air bahkan banjir setiap kali hujan.

Ruas jalan yang jadi langganan banjir dan genangan air itu umumnya berada lokasi jalan yang sistem drainasenya bermasalah. Seperti yang terjadi di jalan depan perumahan puteri tujuh, kelurahan Kibbing, Batuaji. Drainase di lokasi jalan itu sama sekali tak berfungsi sebab sudah rata dengan aspal jalan karena tertimbun sampah dan tanah. Sementara sisi lainnya berada di lokasi yang lebih tinggi sehingga air tidak bisa mengalir kemana-mana.

Jika hujan lebat maka jalan tersebut menyerupai kolam sebab air menggenangi seluruh ruas jalan. Pengendara dari arah Batuaji tak punya pilihan lain selain menunggu banjir surut sebab tidak ada jalur alternatif di lokasi jalan tersebut.

“Repot memang kalau hujan. Banyak yang batal ke tempat kerja karena memang tak bisa lewat. Ini sudah sering tapi belum ada tindakan dari pemerintah,” keluh Melinda, warga Puteri Hujau, Selasa (26/6).

Saat hujan gerimis sepanjang pagi kemarin, lokasi jalan tersebut kembali digenangi air. Lokasinya sama yang dikeluhkan warga diatas yakni sisi kiri jalan dari arah Batuaji. Genangan air yang mencapai separuh badan jalan itu cukup merepotkan pengendara sebab harus antre pada satu lajur yang tak tergenang air.

Pantauan Batam Pos di lapangan, beberapa sepeda motor yang terjebak dalam genangan air tersebut mogok. Inilah yang dialami Dewi pengendara sepeda motor metik. Sepeda motornya mogok karena mencoba menerobos genangan air tersebut untuk melewati antrean panjang kendaraan roda empat di sisi jalan lainnya.

“Buru-buru mau kerja. Saya pikir tak dalam genangan air makanya saya terobos. Motor saya jadi mogok,” ujar Dewi.

Persoalan yang sama juga terlihat di beberapa ruas jalan lainnya seperti depan perumahan Buana Raya, Sagulung, Simpang Basecamp, depan pasar Melayu, Batuaji dan juga di wilayah Tanjunguncang. Penyebabnya sama sistem drainase yang kurang maksimal sehingga air tak bisa mengalir kemana-mana.

Camat Batuaji Ridwan saat dikonfirmasi mengakui masih terjadi banjir dan genangan air di wilayah kerjanya. Khusus untuk ruas jalan depan perumaham Puteri Hijau diakui Ridwan memang agak susah diatasi sebab lokasi jalan lebih rendah dari lingkungan sekitar.

“Sudah gitu drainasenya tidak saling terhubung karena kondisi medan yang tak rata tadi. Ini akan kami bicarakan lagi dengan Dinas Bina Marga untuk kajian teknisnya seperti apa,” ujar Ridwan.

Sementara untuk lokasi banjir lainnya sedang dikerjakan oleh Dinas Bina Marga melalui proyek normalisasi drainase.

“Yang lain sedang dikerjakan. Alat berat terbatas makanya dikerjakan secara bergiliran. Sekarang masih di kelurahan Bukit Tempayang,” tutur Ridwan. (eja)

Update