Kamis, 18 April 2024

Tiga Hari Ke Depan Batam Diguyur Hujan

Berita Terkait

Hujan di Batam. | putut ariyotejo / batampos

batampos.co.id – Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam memprediksi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat akan mengguyur Kota Batam dalam tiga hari ke depan. Penyebab hujan ini karena adanya pusaran angin tertutup di sebelah barat kalimantan.

“Adanya Eddy (pusaran angin tertutup) menyebabkan terjadinya penumpukan massa udara di wilayah sekitaran Kepulauan Riau,” kata Kasi Datin Stamet Hang Nadim, Suratman, Rabu (27/6).

Ia mengatakan makin tingginya potensi hujan di Batam, karena kelembapan udara yang cukup tinggi. Sehingga mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif. “Cuaca tiga hari ke depan itu mirip seperti hari ini,” ungkap Suratman.

Ia menerangkan dalam tiga hari ke depan cuaca Batam dari pagi hingga siang hari akan turun hujan dengan berbagai intensitas. Setelah itu, kembali berawan. “Malam hingga dini hari berawan lagi. Lalu lanjut paginya hujan, begitu cuacanya,” ujar Suratman.

Cuaca seperti ini masih dinilai kondusif untuk beraktivitas, baik di darata, laut maupun udara. Namun untuk yang beraktivitas di laut, diimbau untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca mendadak.
“Sebaiknya waspada apabila terdapat Awan Cummulunimbus yang gelap dan pekat, dapat menyebabkan hujan lebat serta angin kencang yang menaikkan tinggi gelombang secara tiba-tiba,” tuturnya.

Apabila cuaca semakin memburuk, ia berharap nakhoda dapat menepikan kapalnya mencari pulau terdekat. “Dan jangan lupa selalu membawa life jacket yang cukup untuk penumpang,” ucapnya.

Akibat hujan yang mengguyur Batam dalam beberapa minggu ini, membuat daerah RT 03, RW 21 Kavling Bida Kabil, selalu direndam air. Menurut pengakuan salah seroang warga Kavling Bida Kabil, Teguh kondisi ini sudah berlangsung cukup lama. “Hujan sebentar aja, air meninggi,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan kejadian ini berawal dari sebuah lahan kosong yang ditimbun oleh perusahaan. Lahan kosong itu dulunya menampung air saat hujan turun. Namun, karena lahan tersebut sudah ditinggikan, akibatnya air mengalir ke rumah warga.

“Di tambah lagi gorong-gorong itu hanya 60 centimeter saja. Air ini bercampur dengan tanah timbunan, bisa dilihat airnya berwarna kekuning-kuningan,” ujar Teguh.

Ia berharap dari pemerintah kota Batam ada solusi terkait permasalahan yang dialami di daerahnya. (ska)

Update