Jumat, 29 Maret 2024

Ada Cogan Engku Putri Raja Hamidah di Museum Linggam Cahaya

Berita Terkait

Kepala Dinas Kebudayaan Lingga, M Ishak menunjukkan cogan yang terdapat di Museum Linggam Cahaya. F. Wijaya Satria/batampos.co.id

batampos.co.id – Museum Linggam Cahaya Kabupaten Lingga, kini memiliki koleksi cogan atau panji dan sering juga disebut kencang yang berisikan kata-kata semboyan. Cogan inilah yang sering dibawa oleh Engku Puteri Raja Hamidah.

“Engku Puteri Raja Hamidah adalah permaisuri dari Sultan Mahmud Riayatsyah yang baru-baru ini ditetapkan sebagai pahlawan nasional,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga M Ishak, Jumat (6/7) pagi.

Ishak menerangkan, cogan atau yang dikenal masyarakat setempat adalah daun sirih besar merupakan bagian dari simbol Kerajaan Riau Lingga Johor dan Pahang yang berkuasa hampir 40 tahun lamanya. Selain menjadi simbol legitimasi adat dan penanda bagi sultan yg memerintah, cogan juga menjadi kelengkapan penting dalam acara berarak bagi sang Sultan.

“Dahulu kala, apabilan Sultan berarak atau melintas di jalan cogan adalah benda yang lebih dulu lewat diarak di depan rombongan kesultanan,” ujar M Ishak.

Dirinya menjelaskan, cogan yang menjadi salah satu benda bersejarah koleksi museum Linggam Cahaya baru sampai dari Jakarta yakni museum nasional. Walau cogan yang ada saat ini di museum Linggam Cahaya adalah duplikat namun dapat mengobati rasa ingin tahu masyarakat tentang isi tulisan dalam cogan tersebut.

Cogan yang asli, masih kata Ishak, tetap berada di museum Nasional sebagai bukti peninggalan sejarah kebesaran Melayu. Adanya cogan di museum Linggam Cahaya hasil dari mediasi bersama.

“Dengan adanya cogan ini sebagai salah satu koleksi barang bersejarah yang ada di museum ini, hendaknya menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya yang diwariskan leluhur,” kata Ishak.

Dia juga berharap, koleksi barang bersejarah yang baru ini dapat menambah minta masyarakat untuk berkunjung ke musem Linggam Cahaya. Sehingga akan berdampak pada pengetahun masyarakat terutama generasi muda terhadap budaya Melayu. (wsa)

Update