Sabtu, 20 April 2024

Pelintas Air Dibangun, Warga Diimbau Pilih Jalur Lain

Berita Terkait

batampos.co.id – Tahapan pembangunan pelintas air di bawah Simpang Kabil akan dimulai bulan Agustus, mendatang. Kelak, pelintasan air tersebut akan bermuara ke Dam Duriangkang.

“Saya sudah ngomong dengan perwakilan KemenPUPR. Agustus depan, (jalan) akan dibongkar,” ucap dia.

Seiring proses pembongkaran jalan kelak, Rudi mengimbau warga bisa mengurangi penggunaan jalan tersebut dan memilih jalur lain. Jika tidak ada kepentingan yang berarti karena lokasi tersebut dipastikan akan lebih padat karena ada pengerjaan proyek, harapan ini juga disampaikan agar pengerjaan dapat berjalan dengan baik.

“Kami tidak tutup jalannya, cuma kami harap kalau tidak perlu sekali lewat jalur itu, bisa lewat jalur lain,” kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Kantor Wali Kota, Jumat (6/7) siang.

Ia menampik tak membuat jalan pengganti sementara, di samping warga bisa memilih jalur lain seperti di Simpang Jam. “Tetap kami siapkan pembangunannya (jalan pengganti sementara),” imbuhnya.

Ia mengatakan, pembangunan pelintas air ini penting untuk dilakukan karena simpang tersebut selain macet, juga kerap kebanjiran saat hujan. Hal lain yakni, di lokasi tersebut akan dibangun jalan layang kedua di Batam, maka perlu sarana pendukung seperti drainase yang mumpuni dibawahnya.

“Jadi flyover itu nanti akan berdiri di atas lahan yang tak perlu diutak atik lagi. Banjirpun terselesaikan,” paparnya.

Sebelumnya, Rudi mengungkapkan, jalan dari arah Mukakuning ke Batamcenter akan diperlebar lengan jalannya pada 2019 mendatang. Tak hanya itu, pihaknya juga akan memperlebar jalan dengan cara menambah lajur dari yang kini hanya dua lajur menjadi lima lajur.

“Mudah-mudahan cukup anggaran, kami akan kerjakan (pelebaran jalan dan lengan jalan) 2019 nanti. Satu penggal ini dulu (Mukakuning – Batamcenter), soalnya macet,” imbuhnya.

Menurutya, parkiran Kepri Mall akan terdampak pembangunan lengan jalan dari Mukakuning ke Nagoya kelak. Ia memastikan, penarikan lahan ini karean sebagian merupakan tanah milik negara dan harus dipakai untuk kepentingan umum.

“Yang tanah negara, kami akan ambil balik,” pungkasnya. (iza)

Update