Jumat, 29 Maret 2024

Respon Pertumbuhan Ekonomi, Kembangkan Pariwisata

Berita Terkait

Turis luar negeri berjalan di teras Mall Kepri Mall. Turis dari luar negeri banyak masuk ke Batam. Mereka menikmati ke indahan Kota Batam, belanja, makan SPA. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Pemerintah Kota Batam merespon baik pertumbuhan ekonomi kepri 4,47 persen triwulan I 2018. Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan pemerintah daerah memastikan terlibat melalui pengembangan sektor pariwisata.

“Capaian ini dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya sektor pariwisata,” kata Rudi, kemarin.

Ia menilai, sektor ini dapat memberikan harapan baru selain sektor industri yang sudah ada. Menurutnya, wisata kini sudah mulai berkembang, dari segi kunjungan wisatawan mancanegara jumlah kunjungan triwulan satu sebanyak 597.106 orang. Penyumbang terbesar singapura 280.898 (naik dibanding periode sama tahun 2017 yang hanya 238.770). Wisman dari Malaysia 70.797 (tahun lalu 61.829), dari Tiongkok 66.208 ( tahun lalu 32.823) dan sisanya dari negara lain.

Sementara sektor industri, walau belakangan ada perusahaan asing yang membuka usaha di Batam, namun hanya dinilai banyak yang baru sekedar membuka perusahaan dan bvelum beroperasi, artinya belum ada kegiatan ekonomi.

“Banyak orang investasi tapi hanya sekedar buat PT nya saja belum beraksi. Kami harap, satu, dua atau tiga tahun ke depan bisa beroperasi,” kata dia.

Karena sektor pariwisata merupaka sektor harapan, ia meminta dukungan dari masyarakat agar turut serta membantu pemerintah. Disamping itu, kini ia menagku tak bosan-bosan terus menyempurnakan pengembangan infrastruktur.

“Apappun kebijakan baik dari kami, kami harapkan dukungannya. Dua tahun ke depan Batam bagian timur sudah harus saya selesaikan. Ini dilakukan guna mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya untuk ekonomi Batam,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Batam Pebrialin mengatakan, jika sektor ini menggeliat akan berdampak baik pada sektor-sektor lain, seperti transportasi dan perdagangan.

“Jadi tak hanya berdampak pada komponen kepariwisataan seperti akomodasi dan kosumsi saja,” ucap dia. (iza)

Update