Kamis, 25 April 2024

Taman Bundaran Masjid Agung Dipenuhi Tumpukan Sampah

Berita Terkait

Tumpukan sampah yang belum dibersihkan berserakan di Taman Bundaran Masjid Agung, Senin (16/7). Sampah tersebut membuat taman tersebut jadi kotor. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Pemandangan tak sedap kembali mewarnai Batam sebagai pariwisata. Tumpukan sampah memenuhi sepanjang Taman Bundaran Masjid Agung Batamcentre, Senin (16/7). Pemandangan sampah yang berserakan, seakan menjadi bukti lambatnya Pemko Batam dalam menangani sampah, terlebih masyarakatnya yang kurang sadar akan kebersihan.

Pantauan Batam Pos, hingga siang hari sekitar pukul 12.00 WIB, tak satupun petugas kebersihan terlihat di tempat tersebut. Akibat pembuangan sampah sembarangan itu, kondisi taman tertutup sampah. Berbagai sampah plastik ditumpuk di sana. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di lokasi tersebut.

“Sayang pusat kota dan pemerintahan masih dipenuhi sampah,” ujar Andi, pengunjung yang melihat tumpukan sampah.

Humas Pemko Batam Yudi Admaji beralasan karena ada even besar sehingga sampah menumpuk di taman. Ia mengaku sudah mengerahkan petugas kebersihan untuk mengangkut sampah, termasuk juga yang berada di sekitar Alun-alun Engku Puteri.

“Karena ada even besar. Petugas sudah kami kerahkan,” katanya.

Sementara itu anggota Komisi III DPRD Batam Rohaizat menghimbau seluruh masyarakat Batam untuk menjaga kebersihan kota.

“Batam adalah milik kita. Siapa saja warga atau kelompok masyarakat yang melaksanakan acara di ruang publik, mohon panitia perhatian dengan masalah kebersihan. Kebersihan adalah tugas kita semua,” ujar Rohaizat terpisah.

Untuk Dinas Lingkungan Hidup, ia berharap konsen untuk kebersihan di ruang-ruang publik. Contohnya di Engku Puteri, Bundaran Masjid Raya, hampir setiap ada acara, sampah masih berserakan kemana-mana.

“Sayang kan kota yang digadangkan sebagai pariwisata. Tapi kita lalai dan lamban untuk menjaga Batam selalu bersih,” tutur Rohaizat lagi.

Masalah sampah ini, lanjut dia, harus menjadi perhatian serius Dinas Lingkungan Hidup.

“Malu kita dengan orang luar yang datang ke Batam. Kalau area publik kita kotor,” jelasnya. (rng)

Update