Kamis, 25 April 2024

Cegah Permainan, Soal Uji Akademik Akpol Diacak

Berita Terkait

ilustrasi Akpol

batampos.co.id – Seleksi penerimaan taruna Akademi Kepolisian (Akpol) 2018 hampir mencapai puncak. Kemarin (22/7) telah digelar uji akademik yang terdiri dari tes potensi akademik (TPA) dan Toefl dengan sistem computer assisted test (CAT). Upaya mencegah kecurangan dilakukan dengan mengacak soal yang dikerjakan 360 calon taruna.

Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Arief Sulistyanto menuturkan, tes tersebut digelar di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dengan berbagai tahapan untuk memastikan bahwa tes berjalan dengan fair, tidak ada kecurangan yang terjadi.

”Pertama, seluruh sistem diperiksa oleh tim Cyber Forensic, untuk memastikan tidak ada masalah,” jelasnya.

Selanjutnya, pengacakan nomor soal dilakukan agar tiap peserta mendapatkan pertanyaan yang berbeda-beda. Ada 10 ribu soal dalam bank soal yang merupakan hasil kerjasama Panitia Pusat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

”Kalau untuk soal Toefl bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN),” terangnya.

Tidak hanya itu, ruang kelas dan computer yang digunakan oleh calon taruna juga diacak. Calon taruna baru mengetahui kelas dan komputernya sesaat sebelum tes.

”Jadi, sangat sulit untuk terjadi permaianan,” paparnya.

Menurutnya, As SDM belum puas dengan sistem yang dinilai aman tersebut. Akhirnya, dibuatlah sistem untuk mengawasi perolehan skor secara real time. Bahkan, orang tua peserta yang melakukan pengawasan. ”Jadi, ada ruang aula yang terdapat monitor atau layar untuk mengetahui hasil test anaknya. Bahkan, tidak hanya hasil akhir, melainkan hasil dari tiap soal yang dikerjakan,” terangnya.

Dengan sistem ini orang tua bisa mencatat perolehan nilai anaknya yang menjadi calon taruna. Sehingga, orang tua dan calon taruna ini membandingkan hasilnya. ”Kalau pengumuman resmi uji akademik hari ini (23/7),” papar mantan Kapolda Kalimantan Barat tersebut.

Untuk lebih memastikan tidak adanya permaianan, proses seleksi ini terekam video. Sehingga, bisa diketahui bisa terjadi sesuatu.

”Jadi lebih tranparan,” papar jenderal berbintang dua tersebut.

Selanjutnya, masih ada tiga tahap dalam seleksi penerimaan taruna Akpol 2018 tersebut. Yakni, gladi pemeriksaan penampilan di Gedung Pancasila, Akpol pada 24 Juli. Lalu, pemeriksaan penampilan selama dua hari, dari 25 Juli hingga 26 Juli di lokasi yang sama.

”Terakhir pada 27 Juli sidang penetapan kelulusan calon taruna dan pemulangan calon taruna yang tidak lolos. Yang memimpin sidang Wakapolri Komjen Syafruddin,” terangnya.

Sebelumnya, ada 376 calon taruna dari 34 Polda yang diseleksi. Setelah melalui tes pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan psikologis, pemeriksaan mental kepribadian, uji kesamaptaan jasman dan antropometri, tersisa 360 calon taruna. Kuota taruna akpol 2018 ini mencapai 250 orang. (idr)

Update