Jumat, 29 Maret 2024

Pengusaha Asing Rajin Jajaki Minat Investasi

Berita Terkait

Sejumlah warga sedang melakukan pengurusan dokumen lahan di PTSP BP Batam di Mal Pelayanan Publik. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Sebagai lokasi penjajakan minat investasi, Batam masih menjadi primadona. Sekitar 35 pengusaha yang tergabung dalam Federation of Malaysian Manufactures (FMM) datang berkunjung ke Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk mencari informasi mengenai kemudahan investasi di Batam, Jumat (21/7).

Rombongan tersebut disambut oleh Direktur Pengembangan Kinerja BP Batam Purnomo Andiantono.

“Kedatangan mereka untuk mencari informasi mengenai kemudahan investasi di Batam,” ungkapnya.

FMM ini merupakan kumpulan pengusaha dari Johor Bahru yang diketuai oleh CEO & FMM Entrepreneur Sub Bryan Lau. Ia didampingi FMM Johor Branch Vice Chairman Saw Seong Ho dan Konsul Jenderal Indonesia untuk Johor Bahru Malaysia Zainul Idris Yunus.

Selain pengusaha Malaysia, pengusaha asal China juga sudah melakukan survey ke seluruh kawasan industri di Batam. Rombongan pengusaha dari China tersebut tergabung dalam China Scrap and Plastic Association (CSPA) dan Chinese Business Delegation.

Rombongan yang terdiri dari 26 pengusaha ini dibawa oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri untuk meninjau seluruh kawasan industri di Batam. Sekaligus melihat peluang berinvestasi dan beragam insentif yang ditawarkan pemerintah daerah di Batam.

“26 pengusaha ini bermacam-macam. Ada yang buat filter rokok, buat baju, alas sepatu, keramik anti air dan lainnya. Mereka akan masuk secara bertahap,” kata Ketua Kadin Kepri Achmad Makruf Maulana.

Sebelum meninjau ke kawasan-kawasan industri, Kadin mengajak pengusaha-pengusaha asing ini untuk berdialog dengan BP Batam.

“Mereka cari informasi sekaligus negosiasi mengenai tarif listrik, upah buruh, sewa lokasi dan aturan-aturan lainnya,” jelasnya.

CSPA ini bukan hanya menaungi perusahaan asal China, tapi ada juga pengusaha asal Korea, India dan lainnya yang juga turut hadir di Batam.

Hingga saat ini, ia memastikan dari 26 perusahaan tersebut, ada enam yang sudah mendaftar akan buka usaha di Batam.

“Modal paling kecil dari mereka adalah 5 juta Dolar. Tinggal nunggu proses demi proses,” katanya. (leo)

Update