Jumat, 29 Maret 2024

Warga Batuaji Dihantui Banjir

Berita Terkait

batampos.co.id – Banjir masih menjadi persoalan serius di wilayah Batuaji dan Sagulung. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan namun belum bisa atasi sepenuhnya. Hujan deras yang mengguyur kota Batam beberapa hari terakhir ini cukup merepot masyarakat dan pengguna jalan sebab lokasi-lokasi langganan banjir kembali terendam banjir.

Lokasi-lokasi rawan banjir tersebut diantaranya jalan menuju pelabuhan Sagulung, kawasan industri galangan kapal Seilekop, jalan Grigjen Katamso Tanjunguncang serta pemukiman-pemukiman warga seperti di kelurahan Buliang dan Kibing, Batuaji dan juga kaveling Seilekop dan Selangkai, Sagulung. Banjir juga kembali terjadi saat hujan, Selasa (31/7) kemarin.

Penyebab banjir tetap sama yakni sistem drainase yang tidak berfungsi maksimal. Drainase induk ataupun drainase lingkungan umumnya sudah rusak. Pantauan dilapangan kerusakan drainase ini umumnya karena dipersempit oleh aktifitas pematangan lahan perumahan dan juga tumpukan sampah. Semakin hari kerusakan drainase semakin bertambah parah sebab aktifitas pematangan kian melebar kemana-mana.

Drainase utama samping perumahan Tembesi Raya misalkan nyaris tak ada lagi. Itu karena separuh badan drainase sudah tertimbun tanah dari lokasi pematangan lahan disamping kantor kelurahan Kibing. Warga sekitar kembali kuatir sebab pemukiman mereka rawan banjir. Hujan sebentar saja air langsung meluap dari dalam drainase. “Dulu sebelum ada proyek pematangan lahan itu, cukup lebar drainase ini, tapi sekarang sudah tersumbat,” ujar Andri, seorang warga.

Pengendara sepeda motor dan mobil menerobos banjir di Jalan Raya Sagulung, depan Kampung Seibimti, Tanjunguncang, Batuaji belum lama ini F Dalil Harahap/Batam Pos

Begitu juga dengan lingkungan tempat tinggal masyarakat di kelurahan Buliang. Masyarakat disana kembali dilanda perasaan was-was sebab drainase utama di dekat perumahan Kodim, kembali tersumbat. Saat hujan lebat, genagan air naik mendekati bibir jembatan. Padahal drainase itu sebelumnya sudah dikeruk namun karena tak dilanjutkan dengan semenisasi sehingga kembali dangkal akibat tumpukan sampah dan tanah.

“Kalau ini dibiarkan maka yang paling berdampak perumahan Kodim. Itu pasti kebanjiran karena lebih rendah dari dataran sekitarnya,” kata Abdi, warga perumahan Bukit Sakinah dekat lokasi drainase.

Situasi yang sama juga terlihat di lokasi jalan raya yang jadi langganan banjir.Sistem drainase memang masih bermasalah sebab tidak merata satu sama lain. Drainase yang berada di lokasi terendah tentu tak mampu menampung aliran air yang datang dari berbagai arah. Imbasnya saat hujan air naik hingga ke bahu jalan. Itulah yang terlihat depan perumahan Puteri Tujuh dan jalan menuju pelabuhan Sagulung.

Pihak kecamatan saat dikonfirmasi mengakui persoalan itu. Sistem drainase yang belum tertata dengan baik menjadi penyebab utama persoalan banjir disana.

“Masih banyak yang bermasalah, selain karena dipersempit, konektifitas antara satu drainase dengan yang lain tidak begitu baik. Ini yang lagi kami bahas bersama Pemko,” ujar Camat Batuaji Ridwan. (eja)

Update