Kamis, 28 Maret 2024

Anambas Perlu Pelabuhan Bongkar Muat

Berita Terkait

batampos.co.id – Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas masih membutuhkan waktu lama untuk membangun pelabuhan bongkar muat yang rencananya dibangun di Desa Air Bini, Kecamatan Siantan Selatan.

Pasalnya, membangun pelabuhan bongkar muat tersebut membutuhkan biaya besar sehingga tak bisa hanya satu tahun penganggaran. Selain itu, butuh kajian mendalam berbagai aspek. Tujuannya supaya pembangunan yang dilaksanakan tidak sia-sia dan tepat guna serta dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

”Detail Engineering Design (DED) belum ada, sebelum DED itu harus ada kajian dulu,” jelas Sekretaris Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Anambas Zulkarnain, Kamis (16/8).

Survei atau kajian yang dimaksud untuk menentukan layak atau tidaknya pelabuhan dibangun. Kemudian butuh berapa luas lahan pelabuhan bongkar muat, termasuk strategis atau tidak jika pelabuhan dibangun di sana. Survei tersebut, kata Zulkarnain, dilakukan pemerintah provinsi, karena pembangunannya juga dilakukan pemerintah provinsi.

”Anggarannya besar, kita minta pemerintah provinsi untuk membangun pelabuhan bongkar muat itu,” jelasnya.

Ketika ditanya apakah dengan dibangun pelabuhan bongkar muat di sana dapat menurunkan harga, dia belum bisa menjawab. Yang ia tahu, Air Bini jauh dari Kota Tarempa.

Sehingga sudah pasti membutuhkan biaya angkutan lagi, baik melalui laut maupun darat. ”Itu yang belum tahu,” ucapnya.

Diketahui di beberapa ke-sempatan Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris menyampaikan Pemerintah Anambas akan membangun pelabuhan bongkar muat di Air Bini, Kecamatan Siantan Selatan.

Pantauan di lapangan, pelabuhan bongkar muat belum ada, maka selama ini aktivitas bongkar muat barang dilakukan di pelabuhan Pelni. Ini yang membuat proses bongkar muat barang menjadi lebih lamban.

Contohnya jika ada kapal tol laut sedang bongkar muat barang, bisa dihentikan sementara jika ada kapal Pelni datang. Setelah kapal Pelni selesai naik turun penumpang baru bisa dilanjutkan bongkar muat barang lagi. Hal ini sudah terjadi sejak zaman Natuna hingga terbentuk Anambas.(sya)

Update