Kamis, 28 Maret 2024

Pemprov Kepri Tidak Mampu Atasi Defisit

Berita Terkait

batampos.co.id – Kekuatan APBD Perubahan Kepri Tahun Anggaran (TA) 2018 disepakati sebesar Rp 3,584 triliun. Jumlah tersebut menyusut sebesar Rp 10 miliar, jika dibandingkan dengan APBD murni 2018 yang disepakati antara Badan Anggaran (Banggar) dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Kepri sebesar Rp 3,594 triliun.

”Sebenarnya rancangan pendapatan di APBD Perubahan terjadi peningkatan sebesar 1,45 persen atau sekitar Rp 50 miliar, tapi akhirnya disepakati sedikit menyusut,” ujar Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak dalam sidang paripurna penyampaian Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) di Ruang Sidang Utama, Kantor DPRD Kepri, Tanjungpinang, Senin (20/8)

Diakui Jumaga dari sisi pembiayaan yang mengalami penurunan, sehingga tak mencapai lagi 100 persen. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab turunnya nilai kekuatan APBDP dibanding APBD Murni tahun ini.

”Di sisa waktu yang ada untuk pelaksanaan 2018 ini, kita berharap Pemprov Kepri terus berupaya untuk mening-katkan PAD,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan (Barenlitbang) Provinsi Kepri, Naharuddin mengatakan setelah TAPD Pemprov Kepri mempelajari dokumen lelang kegiatan di 2018, ternyata sudah banyak kegiatan yang berjalan.

”Setelah dilakukan penyesuaian, jumlah defisit anggaran lebih kurang Rp 346 miliar. Karena kegiatan yang sudah kontrak harus tetap berjalan,” katanya.

Tidak dipungkiri oleh Nahar, kegiatan-kegiatan yang sudah terlaksana sebagiannya merupakan pokok-pokok pikiran dari dewan atau aspirasi masyarakat.
”Berbicara soal pendapatan daerah memang terjadi peningkatan lebih kurang Rp 50 miliar. Tetapi jumlah tersebut tidak bisa untuk menutupi defisit yang terjadi,” jelas Naharuddin.

Sebelumnya defisit diperkirakan menembus angka Rp 550 miliar. Namun setelah dicermati lagi, cuma Rp 346 miliar. Namun, tunda bayar sejumlah proyek tak terhindarkan. (jpg)

Update