Jumat, 19 April 2024

Dorong Digitalisasi Industri F&B

Berita Terkait

batampos.co.id – Industri food and beverage (F&B) didorong untuk melakukan digitalisasi dalam proses produksi makanan. Tujuannya, mendukung kesuksesan penerapan Making Indonesia 4.0 yang diusung Kementerian Perindustrian.

Presiden Director ABB Michel Burtin menyatakan, industri F&B sepanjang 2017 menyumbang lebih dari 30 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) di sektor nonmigas. Industri tersebut juga tumbuh 9 persen tahun lalu. ’’Karena itu, penerapan digitalisasi untuk segmen F&B sangat penting guna lebih mendorong peningkatan kinerja dan daya saing,’’ ujarnya saat kegiatan ABB F&B Customer Day di Hotel Shangri-La Surabaya kemarin (5/9).

Menurut dia, tantangan para produsen makanan dan minuman saat ini adalah memperbesar volume produksi untuk meningkatkan profit dalam waktu cepat. Juga tren perubahan permintaan konsumen yang dapat terjadi sewaktu-waktu dan harus mematuhi peraturan perundangan untuk menjaga keamanan makanan.

’’Nah, untuk menghadapi semua itu, caranya ya lewat digitalisasi. Kami memiliki banyak teknologi untuk mendukung F&B ini. Di antaranya, robotik, wash down motor, variable speed drives, dan lain-lain,’’ ungkapnya.

Saat ini ABB telah bekerja sama dengan ratusan perusahaan di Indonesia dalam penyediaan teknologi andal. Termasuk di Jatim. Michel Burtin mencontohkan, ABB telah menjalin kerja sama dengan produsen tepung gandum PT Bogasari Flour Mills.

Bogasari menggunakan robot ABB dalam proses palet di fasilitas produksinya. Robot tersebut membantu proses produksi untuk meningkatkan keamanan makanan serta lebih efisien. ’’Selain itu, ada pemasok bahan baku makanan yang telah memasang hampir seratus sensor cerdas untuk fasilitas produksi di perusahaannya,’’ paparnya.

Branch Manager ABB Surabaya Budi Santosa menambahkan, ABB sebenarnya tidak hanya menyediakan teknologi untuk produk F&B. Ada juga produk elektrifikasi hingga otomasi jaringan listrik yang dapat digunakan untuk berbagai industri, transportasi, serta infrastruktur.

’’Tapi, kalau di Jatim, mayoritas konsumen kami adalah F&B. Kontribusi terbesar terhadap penjualan ABB Jatim dari teknologi robotik yang mencapai 70 persen biasanya untuk packing,’’ tuturnya. (car/c22/fal/jpg)

Update