Jumat, 29 Maret 2024

Mengenal Komunitas Vespa Sakral Independent

Berita Terkait

Sakral Independen, komunitas Vespa lawas anak Rawa Belong (Wilfridus Zenobius Kolo )

batampos.co.id – Solidaritas yang tertanam pada jiwa setiap pengendara Vespa lawas juga terbilang langkah.

“Lho enggak kenal, tapi kalau sudah pake Vespa. Kita saudara,” kata Ketua umum komunitas Vespa Sakral Independent, Rawa Belong, Mohammad Nurdin, pada JawaPos.com yang bertandang ke markasnya di Rawa Belong, beberapa waktu lalu.

Berdiri sejak November 2004, Sakral Independen memiliki cara pandang yang jauh berbeda dengan komunitas lain. Meski dihuni oleh sebagaian besar anak muda namun mereka punya semboyan yang out of the box ‘Satukan rasa tanpa ada kata perbedaan’.

Bagi Ketua umumnya yang lebih akrab disapa Chapoenk, moto ini tak sekadar untuk keren-kerenan, tetapi sebagai cara pandang kita membangun komunitas yang solid dalam bingkai solidaritas dan kekeluargaan.

“Maksudnya kita yang main Vespa tak mandang kamu harus Vespa, yang lain nggak. Kita anak peturing yang biasa di jalan, ya jiwa lo harus jika peturing atau jiwa biukers. Jadi respect ke semua orang. Karena itu kita welcome untuk semua yang datang ke Sakral,” ujar Chapoenk.

Karena pintu rumah mereka selalu terbuka untuk semua bikers, maka nama Sakral terkenal tak hanya di dalam negeri tetapi hingga manca negara. Bahkan beberapa peturing dari Malaysia, Italia dan beberapa negara Eropa sempat mampir di markasnya di Rawa Belong.

“Kita dari dulu, siapa saja teman bikers yang mau mampir, kita siap terima di basecamp. Jadi biasa bikers dari Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan kota lainnya pernah mampir. Ada juga dari Italia, Belanda dan lainnya. Salah satu yang dari Malaysia yang masih bersama kita di sini,” ujarnya berbagi.

Sakral yang digawangi oleh tigan pendirinya Chapoenk, Ka Jo dan Ka Yamin sejak awal memang mendidik anggotanya agar mengutamakan menghargai siapa saja, tak memilih-milih teman dan selalu bersikap terbuka pada semua orang. Hal ini yang membuat komunitas ini seperti keluarga kedua bagi mereka. Bahkan tamu yang mampir pun merasa sangat betah dan berlama-lama di markas Sakral.

Sebagai anak Vespa, para member juga punya jiwa petualang. Beberapa member sudah melakukan turing jauh hingga titik nol Sabang-Aceh dan menembusi perbatasan Timor Leste. Mereka masih menyimpan impian bersama untuk melakukan turing ke tanah Papua.

Sakral juga aktif melakukan aksi kemanusiaan dengan mambawa bantuan dan ikut membantu korban gempa dasyat di Aceh pada 2006 dan Yogyakarta pada tahun 2010. Bagi mereka sikap enjoy dalam menjalani hidup akan membuat semua orang melangkah tanpa beban.

(wzk/JPC)

Update