Jumat, 29 Maret 2024

Sejumlah Warga Batam Keluhkan Pasokan Gas Elpiji 3 Kilogram

Berita Terkait

Pekerja merapikan gas 3 Kg (gas melon) di salah satu distributor LPG yang berada di Ruko Anugrah Park, Bengkong. F.Rezza Herdiyanto/Batam Pos

batampos.co.id – Sejumlah masyarakat Kota Batam mengeluhkan ketersediaan gas melon atau bersubsidi yang kosong di beberapa pangkalan. Kalaupun ada, itu dijual di pangkalan tak resmi dan harganya bisa Rp 23 ribu lebih mahal Rp 5 ribu dari harga resmi.

Yudi, warga Seibeduk mengaku kesulitan untuk bisa mendapat gas tiga kilo tersebut. Ia pun sudah mencari kebeberapa pangkalan, namun ternyata tetap kosong. Ia pun baru menemukan gas terrsebut setelah berkeliling cukup lama. Adanya gas itu pun tidak dipangkalan resmi namun di warung kecil pinggir jalan.

“Bukan di pangkalan gas, tapi warung kecil. Harganya mahal dijual Rp 23 ribu kalau di pangkalan cuman Rp 18 ribu. Karena butuh ya terpaksa beli daripada nggak masak,” katanya.

Hal senada dikatakan Mariani warga Bengkong Indah yang juga sempat merasakan kelangkaan gas 3 kilo. Ia mendapatkan gas dengan harga cukup mahal.

“Tiga hari keliling, adanya cuman di warung kecil harganya mahal pula,” keluhnya,

Sementara Alfiani, salah satu pemilik pangkalan gas di Seibeduk mengaku kelangkaan gas 3 kilogram di pangkalan dikarenakan gas cepat habis karena diburu warga.

“Pagi datang siangnya sudah habis,” katanya.

Dia mengatakan kelangkaan bukan karena harga gas naik ataupun pihak Pertamina mengurangi jatah gas yang diantar ke pangkalan.

“Memang cepat habis (gas, red),” ucapnya. (une)

Update