batampos.co.id – Karyawan PT Nagano masih bertahan di lokasi perusahaan yang berada di kawasan industri Batamindo. Mereka belum mendapatkan hak-hak mereka sampai, Kamis (20/9).
Mereka memilih bertahan menjaga aset perusahaan sebab mediasi dan komunikasi dengan pihak manajemen perusahaan asal Jepang itu belum membuahkan hasil. Pihak manajemen yang diinformasikan telah kembali ke negara asalnya itu juga belum menempati janji mereka untuk mengirim sejumlah uang pembayaran gaji bulan Agustus lalu.
“Belum ada. Hanya janji-janji saja. Sepeserpun belum kami terima,” ujar ketua PUK FSPMI PT Nagano Sari Astuti, kemarin.
Saat ini 54 karyawan PT Nagano mulai kewalahan sebab untuk menjaga aset dan menuntut hak-hak mereka membutuhkan biaya sementara mereka sendiri sudah tak berpenghasilan semenjak perusahaan tutup secara mendadak, Rabu (4/9). “Sisa-sisa tabungan mulai terkuras karena harus bayar tagihan ini itu dan juga kebutuhan keluarga sehari-hari,” kata Sari.
Akibat kaburnya manajemen perusahaan yang secara tiba-tiba itu, karyawan PT Nagano, belum terima gaji bulan Agustus dan juga pasangon mereka. Total tunggakan hak yang seharusnya diterima 54 karyawan mencapai Rp 5, 5 miliar.
Meskipun belum ada kepastian namun besar harapan mereka agar pihak manajemen berbesar hati kembali menemui dan membayar tunggakan hak-hak mereka tadi. Selain itu mereka juga berharap agar instansi pemerintah terkait juga turut membantu mereka dengan menghubungi pihak pemerintahan Jepang sehingga manajemen induk PT Nagano mau bertanggungjawab. (eja)