Rabu, 24 April 2024

Pengerjaan Molor, Warga Protes Proyek Gorong-Gorong di Seibinti

Berita Terkait

foto: batampos.co.id / dalil harahap

batampos.co.id – Warga kelurahan Seibinti geruduk lokasi proyek pembangunan gorong-gorong depan sekolah MAN I Batam di Seibinti, Sagulung, Jumat (21/9) pagi. Warga mengamuk lantaran proyek dari Dinas Bima Marga kota Batam dinilai lamban dan menjadi biang kerok kemacetan setiap pagi dan sore hari.

Aksi spontan warga ini sempat memanas sebab saat mendatangi lokasi proyek hanya menjumpai satu orang pekerja saja. Warga memblokade lokasi proyek dan memintah pihak kontraktor dan Dinas Bina Marga untuk segera datang ke lokasi proyek. “Sudah mau empat bulan proyek ini. Pantas molor terus karena pekerja hanya satu orang. Panggil bosmu dan juga orang Dinas ke sini. Proyek apaan ini, kerjakan ini sampai berbulan-bulan,” ujar Indra, seorang warga.

Aksi spontan warga ini membuat arus lalulintas di lokasi proyek macet total. Warga juga menahan satu alat berat milik pihak kontraktor yang ada di lokasi proyek dan memintah agar pengerjaan gorong-gorong itu diselsaikan dalam dua hari ini.

Selang tak berapa lama, pihak proyek dan Dinas Bina Marga tiba di lokasi. Warga semakin marah sebab tidak ada kepastian dari pihak kontraktor ataupun Dinas Bina Marga kapam proyek itu segera dirampungkan. Aparat kepolisian Sagulung harus turun tangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Ferdinand Dasantos, toko masyarakat Seibinti, menuturkan aksi spontan warga ini merupakan luapan kekecewaan warga atas lambannya pengerjaan gorong-gorong tersebut. Proyek yang sudah berjalan hampir empat bulan itu banyak menimbulkan persoalan. Selain macet setiap jam sibuk, juga kerap menyebabkan kecelakaan lalulintas.

Seorang ibu yang membonceng kedua anaknya menggunakan sepeda motor dengan nomor Polisi BP 4XX3 JA terjadi kecelakaan saat kemacetan terjadi dilokasi perbaikan gorong depan MAN 1, Seibinti, Sagulung, Jumat (21/9). Terjatuhnya pengendara ini tidak ada korban jiwa. Kemacetan ini akibat perbaikan gorong-gorong yang cukup lama sampai dikomplin warga setempat.F Dalil Harahap/Batam Pos

“Tiga hari lalu ada ibu-ibu (pemotor) yang terjungkal di sini. Tunggu harus ada korban jiwa dulu baru dirampungkan? Sudah tak betul lagi ini proyek,” kata Ferdinand.

Yang lebih membuat warga geram kata Ferdinand, pagi kemarin informasinya pihak proyek akan menarik semua alat dan pekerja dari lokasi proyek tanpa alasan yang jelas. Lokasi kalan yang sudah digali itu rencananya akan ditinggalkan begitu saja.

“Ini yang buat kami marah tadi. Alat berat sudah mau dibawa pulang tadi makanya kami tahan. Pekerja hanya satu orang yang ditinggalkan untuk ikat-ikat besi,” katanya.

Bersama pihak kepolisian, warga akhirnya dipertemukan dengan pihak kontraktor dan Dinas Bina Marga yang diwakili oleh Dohar Hasibuan di lokasi proyek. Hasilnya proyek tersebut didesak untuk diselesaikan dalam dua pekan kedepannya.

“Paling lambat dua minggu. Kalau dibuat beton (coran) paling delapan hari sudah rampung ini,” tegas Ferdinand.

Permintaan warga itu disanggupi pihak kontraktor dan mulai siang kemarin, proyek tersebut mulai dikerjakan lagi.

“Sementara kami ratakan dulu akses jalan yang masih dibuka ini biar lancar. Selanjutnya baru lanjutkan pengecoran badan gorong-gorong secara umum,” ujar Dohar.

Sementara dari pihak kontraktor mengaku molornya penyelesaian proyel tersebut karena di lokasi proyek terdapat banyak pipa sehingga pengerjaam ekstra hati-hati. Namun demikian mereka tetap bertekad akan menyelesaikan proyek tersebut dalam waktu dekat ini. (eja)

Update