Jumat, 29 Maret 2024

Alasan Pedagang Pasar Induk Jodoh Mengapa Menolak Pindah

Berita Terkait

batampos.co.id – Ratusan pedagang pasar induk Jodoh memilih mempertahankan kiosnya saat hendak dibongkar Tim Terpadu, Senin (24/9) pagi. Mereka menganggap, kios yang disediakan oleh pemerintah untuk pedagang pasar induk Jodoh masih jauh dari layak dan tempat yang kecil. Sehingga mereka harus mengeluarkan biaya untuk renovasi.

“Membandingkan kios kami ini ada beberapa meter dan cukup untuk meletakkan barang. Sementara yang di sana cuma tiga meter, belum ada di lantai dan pintu tidak ada. Itu yang kami tidak terima,” ujar Ketua DPD Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), Israel Ginting.

Kemudian, para pedagang menolak direlokasi karena kedepannya mereka akan dikelola oleh pihak swasta. Hal ini menimbulkan kejanggalan kepada pedagang. Dan yang terakhir, alasan mereka menolak pindah karena sampai saat ini mereka tidak mendapat jawaban pasti kapan pasar induk itu direnovasi oleh Pemerintah Kota Batam.

“Kami datang ke komisi empat mengenai anggaran dan sama sekali belum ada dianggarkan. Saran kami dari pedagang, marilah kita duduk bersama mencari solusi. Kami siap direnovasi dengan syarat. Artinya fasilitas itu harus sesuai seperti (kios lama kami) itu,” tuturnya.

Sementara itu, pedagang lainnya Misdar mengaku sudah menerima Surat Peringatan satu sampai tiga dari Pemerintah Kota Batam. Mereka diminta untuk segera mengosongkan kios yang lama. Namun, karena alasan kios yang disediakan itu terlalu kecil dan tidak layak, ia menolak untuk segera pindah ke kios yang baru.

“Keinginan dari pedagang, kalau digusur di tempatkan lah yang lebih layak. Kami dipindahkan dan dicari solusinya dimana. Kami disuruh pindah disitu (kios baru, red). Tapi tidak sesuai, belum jadi, gimana mau pindah,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Lubukbaja Kompol Yunita Stevani yang ditemui di lokasi mengatakan, kegiatan penertiban yang dilaksanakan oleh tim terpadu batal dilaksanakan atas perintah dari Kapolresta Barelang Kombes Hengki. Menurutnya, jika penertiban ini tetap dilaksanakan maka akan menimbulkan bentrokan antara pedagang dan tim terpadu.

“Kami menginformasikan kegiatan dari tim terpadu hari ini dibatalkan. Itu perintah bapak Kapolres tadi kepada saya karena ditakutkan terjadi bentrok yang lebih besar setelah melihat kondisi di lapangan hari ini,” katanya.

Dikatakannya, ia belum tahu akan sampai kapan penundaan penertiban kios di kawasan pasar induk itu. Namun, untuk kepastian kapan akan kembali dilaksanakan penertiban, Yunita meminta untuk menanyakan langsung kepada tim terpadu. Untuk itu, ia meminta kepada seluruh pedagang untuk membubarkan diri dan melakukan aktivitas seperti biasa,

“Kegiatan bapak dan ibu bisa berjalan sebagai sediakala. Dan juga untuk mediasi yang akan dilaksanakan, nanti langsung sama tim terpadu. Jadi bapak dan ibu bisa melakukan kegiatan rutin seperti biasanya,” ujar Yunita di depan para pedagang. (gie)

Update