Kamis, 28 Maret 2024

Kepala Badan Pengusahaan Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, Optimis

Berita Terkait

Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo.
Foto: Cecep Mulyana / batampos

batampos.co.id – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Lukita Dinarsyah Tuwo optimis relaksasi peraturan dari Izin Investasi 3 Jam (i23J) akan membawa investasi lebih banyak lagi ke Batam.

“Saya tak hanya melihat apa-apa yang besar atau tidak. Karena ekonomi tak bisa menunggu, maka jika sepanjang investasi bisa serap tenaga kerja lebih banyak, menurut saya itu perlu didorong,” katanya di Gedung BP Batam, Selasa (25/9).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, BP akan mengubah layanan perizinan menjadi Online Single Submission (OSS) layanan prioritas agar bisa terintegrasi dengan sistem OSS.

Disamping itu, BP menurunkan persyaratan batas minimum modal dan tenaga kerja untuk bisa mendapatkan perizinan lewat layanan OSS layana prioritas.

“Kami tengah ajukan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) agar bisa jalan. Kami usulkan di angka Rp 25- Rp 30 miliar,” paparnya.

Jika menunggu investasi besar, maka BP akan menghadapi kendala berupa keterbatasan lahan.”Bicara investasi besar punya kendala mengenai luas lahan ayng diperlukan. Biasanya minta lahan 100 hektar dan kami punya kendala untuk lahan seluas itu,” ucapnya.

Lukita kemudian mengungkapkan banyak investor dengan nilai modal dibawah Rp 50 miliar ingin masuk ke Batam dan rata-rata berorientasi ekspor. “Negara sudah betul-betul mendorong kegiatan ekspor. Dan ini yang saya tangkap jika ada peluang investasi 100 persen akan kami dukung,” paparnya lagi.

Contoh industrinya antara lain industri barang plastik yang orientasinya juga ekspor. Lalu ada juga yang akan investasi 5 juta Dolar yang bergerak di bidang produksi rokok elektrik dan hasilnya akan diekspor keluar negeri.

“Saya dukung dan sudah yakinkan BKPM bahwa produksinya tidak akan hasilkan limbah. BKPM mau dan investornya sudah bersiap,” ucapnya.

Selain itu ada juga investor yang mengelola kepala, pompa dan juga matras tempat tidur. “Ada juga investor besar senilai Rp 200 juta Dolar Amerika yang beroperasi di bagian packaging, tapi hanya butuh lahan kecil hanya 10 hektar,” ujarnya.

Dengan kata lain, investasi di Batam tengah meningkat dengan pesat. BP kata Lukita juga mendapatkan kesempatan untuk berpromosi di Kairo Mesir, Jumat (28/9). Kesempatan ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meraup investasi sebanyak-banyaknya.

“Kami memenuhi undangan Duta Besar (Dubes) RI di Mesir dalam rangka rayakan hari kemerdekaan Indonesia. Ini sekaligus menjadi ajang promosi ekonomi Indonesia baik investasi, industri maupun pariwisata,” katanya.

Lukita sudah menerima undangannya dan diminta juga membawa pengusaha Batam agar bertemu dengan pelaku usaha disana.

“Baru kami akan belajar dari organisasi semacam BP Batam yang mengelola Terusan Suez. Kami akan bertukar informasi dan saling belajar pengalaman masing-masing,” tegasnya.

Pengusaha menyambut baik perubahan ini. Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri Tjaw Hoeing mengatakan terobosan ini didukung 100 persen.

“Ini terobosan bagus dalam memberikan kemudahan lewat layanan OSS Layanan prioritas. Kami dukung,” katanya.

Menurut Ayung sapaan akrabnya, kemudahan-kemudahan seperti inilah yang sangat diharapkan baik oleh calon investor maupun perusahaan-perusahaan yang telah eksis dan akan melakukan ekspansi.

“Di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Batam juga semua perwakilan dari kementerian dan lembaga ada disana. Tinggal bagaimana mengintegrasikan sistemnya sehingga pengurusan perizinan benar-benar lancar,” harapnya.

Dengan kehadiran OSS Layanan Prioritas, maka akan sangat membantu investor yang ingin registrasi investasi dan belum memahami OSS begitu juga pengelola kawasan industri dalam menyampaikan informasi serta masuk ke sistemnya.

“Tapi layanan ini jangan hanya untuk investor baru saja. Investor yang ekspansi juga perlu itu. Karena OSS Layanan Prioritas ini bisa sebagai salah satu alat pemasaran ampuh kepada calon investor diluar negeri,” pungkasnya.(leo)

Update