batampos.co.id – Ditengah hiruk pikuk pergantian pemimpin BP Batam, pengusaha Batam, Johanes Kennedy mendukung pergantian ini.
“Tujuan dari pusat itu bagus, yakni untuk menumbuhkan investasi dan perkembangan ekonomi di Batam. Inilah mungkin momen yang tepat untuk melakukan pergantian pimpinan BP Batam,” kata Johanes Kennedy.
Kennedy mengatakan, selama 10 tahun terakhir sangat jarang investasi besar yang masuk ke Batam. Kalaupun ada yang masuk, nilainya hanya miliaran rupiah.
“Sangat jarang kita dengar investasi yang masuk itu sampai tiga atau empat triliun rupiah. Jadi kita ini memang jauh tertinggal. Jangan dulu kita bicara menyamai Singapura, paling tidak bisa bersaing dengan Johor Bahru. Kita sudah kalah jauh dari Iskandar,” katanya.
Secara personal, menurut Kennedy, semua pimpinan BP Batam sangat profesional. Kepala BP Batam, Hatanto, misalnya. Lulusan Harvard University ini dinilai sangat mumpuni dalam dunia bisnis dan perdagangan internasional.
“Kalau Pak Hatanto, siapa yang bisa meragukan dia. Duta besar sudah pernah, duta besar untuk WTO juga. Dia lulusan Harvard, di kementerian juga pernah jadi Sekretaris Jenderal di Kemendag,” katanya.
Susunan pimpinan baru BP Batam menurut Kennedy sudah lengkap karena berasal dari berbagai unsur dari lintas kementerian. Bahkan ada yang pernah menjadi anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Pengusaha yakin, Batam akan lebih baik lagi,” katanya.
“Ini yang sangat luar biasa. Kita sangat mendukung pembangunan dan kemajuan Batam. Jangan terlalu ditunggangi politik,” katanya.
Kennedy juga sangat mendukung pimpinan BP Batam yang ingin memangkas perizinan di Batam. Karena masalah izin ini menjadi masalah klasik yang sudah lama terjadi di Batam. (bpos)