Sabtu, 20 April 2024

Mei, Operasi Kembar Siam Rahma – Rahmi Dilakukan di Batam Dibantu Dokter Surabaya

Berita Terkait

Pihak Rumah Sakit RS Camatha Sahidya Panbil memindahkan bayi dempet atas nama Rahma dan Rahmi ke dalam mobil ambulan untuk dipindahkan ke RS Awal Bros untuk diproses operasi, Rabu (14/4). F. Dalil Harahap/Batam Pos
Pihak Rumah Sakit RS Camatha Sahidya Panbil memindahkan bayi dempet atas nama Rahma dan Rahmi ke dalam mobil ambulan untuk dipindahkan ke RS Awal Bros untuk diproses operasi.. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Empat dokter dari Surabaya dilibatkan untuk melakukan operasi memisahkan bayi kembar siam, Rahma dan Rahmi.

Anak pasangan Junaidi Bakri Ratu Loli dan Warmin Bahrudin ini akan dioperasi di Batam.

Bayi kembari itu akan dipisahkan awal Mei mendatang di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam. Ini akan menjadi operasi pemisahan kembar siam pertama yang berlangsung di Batam.

“Soalnya, selama ini kalau ada kasus kembar siam dari sini kan selalu dirujuk dan dirujuk,” kata Dokter Spesialis Anak RS Camatha Sahidya, dr Sarita Miguna, usai mengiringi perpindahan bayi kembar siam tersebut ke RS Awal Bros, Rabu (13/4).

Operasi ini akan melibatkan tim dokter dari RSUD Dr Soetomo Surabaya. Setidaknya, akan ada empat dokter Surabaya yang akan terbang ke Batam. Yakni, dokter anak, bedah anak, anestesi, dan jantung. Ditambah lagi tenaga farmasi.

Sementara di Batam, dokter anak di RS Awal Bros akan berkolaborasi dengan dokter di RS Camatha Sahidya. Dr Sarita mengatakan, operasi ini akan melibatkan tim dokter yang sangat besar.

“Bapak Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Pak Tjetjep (Yudiana) juga akan masuk sebagai Ketua Tim Kembar Siam,” ujarnya, Selasa.

Bayi kembar yang lahir 29 Maret lalu itu kini sudah mulai dirawat inap di ruang anak RSAB. Keduanya dipindahkan dari RS Camatha Sahidya, Rabu (13/4) pukul 15.00 WIB. Tim dokter melakukan screening jantung ketika keduanya tiba.

Dr Sagita menduga ada kelainan jantung pada salah satu bayi. Denyut jantung bayi bernama lengkap Rahma Fairuz Maknuniyyah itu lemah. Sementara jantung saudara kembarnya, Rahmi Fahira Nahlannisa, terpantau normal.

“Nah, keduanya biar di sini (RSAB) dulu. Sampai gendut dulu baru bisa dioperasi,” pesan dr Sarita Miguna pada keluarga.(ceu/ray/jpnn)

Update