Kamis, 25 April 2024

Gara-Gara Uang Rp 5 Ribu, Alex Dikeroyok Lima Preman

Berita Terkait

Alexander, korban pengeroyokan saat membuat laporan di Mapolsek Batamkota korban pengeroyokan di Seipanas, Sabtu (23/4/2016). Foto: Dalil Harahap/Batam Pos
Alexander, korban pengeroyokan saat membuat laporan di Mapolsek Batamkota korban pengeroyokan di Seipanas, Sabtu (23/4/2016). Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Tragis, itulah yang dialami Alexander, 17, warga Kampung Durian RT 01 RW 06 Bengkong. Hanya karena uang Rp 5 ribu, pria yang bekerja sebagai buruh bangunan ini dikeroyok oleh lima preman di salah satu warung internet (warnet) di Seipanas, Minggu (23/4/2016) dini hari.

Akibatnya, korban mengalami luka lebam di bagian wajah dan luka robek pada bagian bibir. Mata kiri korban juga tidak bisa dibuka lantaran dipukul menggunakan benda tumpul.

“Keliman pelaku mukul saya pak. Mereka bawa kayu dan sekop,” ujar Alex di Mapolsek Batamkota.

Kepada polisi, pria asal Pekanbaru itu mengaku, kejadian bermula saat ia tengah asik duduk di depan warnet. Tiba-tiba, satu orang pelaku datang meminta uang Rp 5 ribu.

“Saya jawab lagi tak ada uang. Dia terus maksa dan mengancam saya,” kata saat membuat laporan.

Sempat terjadi cekcok antara kedua pemuda ini. Namun lantaran Alex ditemanin temannya Yudha pertengkaran sempat dilerai.

“Pukul 00.00 Yudha pulang, dan sekitar pukul 04.00 WIB pelaku kembali temui saya. Dia bawa temannya,” kenangnya.

Tanpa sepatah katapun, pelaku yang diketahui bernama Daus langsung memukul kepala korban menggunakan sekop. Alex sempat meminta ampun, namun keempat pelaku lainnya ikut memukul korban.

“Dia (pelaku-red) preman di sana. Saya lari ke dalam warnet tetap dipukul,” ucapnya.

Pengeroyokan ini berhenti ketika korban sudah tak berdaya lagi. Pengunjung warnet yang melihat kejadian tersebut tak bisa berbuat banyak.

“Saya sempat tak sadarkan diri. Banyak pukulan mendarat di kepala saya,” lanjutnya.

Sebelum ke kantor polisi, ia mengaku sudah melengkapi berkas surat visum dari kedokteran.

“Tadi udah ditemanin abang buat surat visum,” tutupnya sambari menahan sakit di bagian kepala dan matanya. (rng/bp)

Update