Kamis, 28 Maret 2024

Sebelum Ditemukan Tewas, Sandra Pergi Mau Pinjam Uang

Berita Terkait

Ilustrasi
Ilustrasi

batampos.co.id – Duka yang mendalam dialami keluarga Yuliana Soputan warga kavling Sagulung Baru (Saguba) blok V/99, kelurahan Seibinti Sagulung. Pasalnya sosok jenazah wanita yang ditemukan membusuk di lahan kosong depan gedung Balai Kesehatan, Marina, Sekupang, kemarin (30/4) tak lain adalah Sandra Jawar anak perempuan dari Yuliana.

Keluarga Yuliana sangat terpukul dengan kenyataan itu. Siang kemarin saat koran Batam Pos (grup mbatampos.co.id) mendatangi rumah duka, Yuliana dan empat orang cucunya anak terlihat shock berat. Mata wanita paruh bayah itu tampak bengkak. Begitu juga dengan Andreas, 15 anak pertama Sandra dan tiga adik perempuannya juga tampak terlarut dalam kesedihan. “Mama pulang ya, jangan tinggalin kami,”kata Andreas dalam tangisan.

Warga pelayat yang sudah berkumpul dalam rumah tersebut pun diselimuti perasaan sedih mendengar tangisan Andreas dan tiga adiknya. Beberapa warga terlihat menitikan air mata mendengar tangisan Yuliana dan empat cucunya. “Yang sabar ya nak, semuanya serahkan kepada yang Maha Kuasa,” ujar beberapa warga pelayat menenangkan Andreas.

Menurut cerita Andreas, putra sulung Sandra, Sandra pergi meninggalkan rumah sejak Senin (25/4) malam lalu. “Kira-kira pukul 23.00 WIB, mama pergi katanya mau jumpa sama orang yang mau pinjamin uang ke mama di daerah Merlion (Marina),” kata Andreas.

Sebelum Sandra pergi, memang diakui Andreas, ponsel mamanya berdering dan sang ibu tampak berbicara mengenai uang pinjaman dengan seorang wanita misterius. “Selesai telepon, mama buru-buru pergi. Katanya harus malam itu jumpain orang yang mau pinjami mama uang itu. Yang nelpon mama itu perempuan. Kata orang itu (penelpon misterius) besok (Selasa 26/4) pagi-pagi dia sudah berangkat ke Malaysia. Jadi mama harus jumpa dia malam itu,” tutur Andreas.

Saat pergi dari rumah, Sandra hanya membawa ponsel. Sandra pergi dengan sepeda motor Suzuki Nex BP 6728 GE warna hijau putih miliknya. “Mama pergi pukul 23.00 WIB. Sejam kemudian karena mama belum pulang juga, oma (Yuliana) telepon mama, tapi nomor hape mama sudah tak aktif lagi,” kata siswi kelas II SMP Tunas Baru itu.

Sejak saat itu, Yuliana dan Andreas mencoba mencari tahu keberadaan Sandra, namun sampai ke esokan harinya, Sandra belum juga pulang. “Karena sudah 24 jam mama tak pulang, Selasa (26/4) malam tante (Agnes Yanti) lapor ke polisi (Polsek Sagulung),” kata Andreas.

Laporan kehilangan orang itu sepertinya tak ditanggapi serius oleh kepolisian sehingga keluarga Sandra mencoba mencari sendiri ke berbagai penjuru kota Batam. “Sudah kami cari kemana-mana, mama tak jumpa juga. Telepon ke kampung (Manado) juga tak ada yang tahu,” kata Andreas.

Kemarin siang saat Andreas sedang belajar di sekolah, mendadak ada panggilan dari pihak guru. “Salah satu guru saya kok nangis saat panggil saya,” ujar Andreas.

Andreas terlukai lemas saat salah satu pamannya dan guru-guru di sekolahnya memberitahukan kabar duka itu. “Mama kenapa meninggal? Mama tidak punya musuh selama ini. Mama pergi hanya mau pinjam uang buat kami,” tutur Andreas.

Selama ini diakui Andreas, Sandra adalah sosok ibu yang baik dan bertanggung jawab. Sandra selalu baik dengan semua orang dan tak punya musuh. Janda empat anak yang sudah lama berpisah dengan suaminya itu sosok pekerja keras yang bisa merawat dan mendidik empat anaknya dengan baik. “Mama kerjanya di toko Furniture, ayah sudah menikah dengan orang lain di kampung. Di sini kami sama mama dan oma,” kata Andreas.

Kematian sang mama, bagi Andreas dan tiga adiknya adalah kenyataan pahit yang harus dihadapi keluarganya. Bagaimana tidak sosok sang tulang punggung keluarga sudah tak ada lagi. Sang ayah telah lama berpisah dan sudah memiliki keluarga baru di kampung halaman. “Sekarang hanya oma yang kami punya,” kata Andreas.

Dengan kejadian tersebut, keluarga besar Yuliana berharap agar pihak kepolisian mengusut tuntas penyebab kematian Sandra sebab kuat dugaan Sandra dibunuh. Sebab sepeda motor dan ponsel yang dibawa Sandra sampai malam kemarin belum juga ketemu.”Motor dan hape mama juga hilang,” kata Andreas. (eja)

Baca juga:

Hilang Lima Hari, Janda Beranak Empat Ditemukan Tewas

Update