Jumat, 19 April 2024

20 Persen Pelajar di Batam Pernah Berhubungan Badan, Rentan HIV/AIDS

Berita Terkait

Ilustrasi penderita HIV/AIDS. Foto: istimewa
Ilustrasi penderita HIV/AIDS. Foto: istimewa

batampos.co.id – Provinsi Kepulauan Riau menduduki posisi 11 dengan penderita HIV/AIDS terbanyak se Indonesia.Dari tujuh kabupaten/kota di Kepri, Batam masih berada di peringkat pertama.

Nah, meskipun sejauh ini kasus HIV/AIDS masih didominasi oleh ibu rumjah tangga, pekerjas seks komersial, pekerja, TKI, dan berbagai kalangan lainnya, namun sudah didapati juga penderita dari kalangan remaja.

Baca Juga: Penderita HIV/AIDS di Batam Tinggi, Menkes Minta Ada Perda

Potensi remaja yang masih berstatus pelajar terinveksi virus mematikan itu memang sangat besar. Pasalnya, banyak remaja usia sekolah yang sudah melakukan hubungan badan.

Hasil survei Dinas Kesehatan Kota Batam pada tahun 2014 kepada 500 pelajar se-Batam, sebanyak 20 persen sudah pernah melakukan hubungan seksual.

“Ini membuktikan remaja beresiko menjadi penderita HIV/AIDS,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Sri Rupiarti, Senin (2/4/2016).

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, penderita HIV/AIDS rentan terjadi kepada usia 20 hingga 45 tahun. Jika mereka terkena di usia 20 tahun, berarti mereka telah mulai seks bebas sejak lima tahun lalu.

“Dan itu diusia remaja, antara 15-17 tahun,” ujar Sri.

Kebanyakan dari pelajar yang telah melakukan hubungan seks, tidak mengetahui dampak dari hal tersebut.

“Mereka beralasan ikut-ikut saja, ada juga karena terpengaruh dunia internet,” jelas perempuan lulusan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kota Batam akan mengadakan acara Kampanye Peduli HIV/AIDS di kalangan remaja Oktober nanti.

“Kita akan mengundang 600 pelajar SMA se Batam,” ujar ibu dua anak itu.

Tujuan dari kampanye ini untuk meningkatkan pengetahuan pelajar tentang seks bebas dan HIV/AIDS. Menurut rencana acara ini akan dihadiri oleh Menteri Kesehatan.

Sementara itu Psikolog, Fetty mengatakan pengetahuan seks kepada anak sangat penting dan itu harus diawali dari keluarga.

“Jangan sampai anak mendapatkan dari luar seperti internet,” kata dia.

Pendidikan seks harus diberikan  berdasarkan umur. Sampaikan informasi dengan ringan dan bahasa yang mudah dimengerti, karena semakin kesini puberitas semakin cepat terjadi.

“Kadang usia 10 tahun mereka sudah mengalaminya, nah inilah peran orangtua,” ujarnya.(cr17/bp)

Update