Kamis, 25 April 2024

Anak SD Tertangkap Ambil Barang di Mobil, Ngakunya Meniru dari Game

Berita Terkait

Ilustrasi
Ilustrasi

batampos.co.id – Sabtu (30/4) lalu, sembilan anak yang masih duduk di bangku kelas IV SD di Batam Center tertangkap tangan mengambil barang berharga dari dalam mobil yang terparkir di Perumahan Plamo Garden, Batam Center.

Dari sembilan pelaku itu, tujuh di antaranya merupakan murid di SD yang sama. Mereka adalah Da, Dv, An, Di, Ap, Aw, serta Dn. Sementara dua pelaku lainnya, Sa dan Ga berasal dari SD yang berbeda.

Dalam aksinya, para pelaku menggasak uang tunai senilai jutaan rupiah, uang dolar Singapura, serta ponsel milik korban. Aksi murid SD itu bukan yang pertama kalinya. Berdasarkan rekaman CCTv di perumahan tersebut, mereka sudah tiga kali mencuri.

”Mereka baru saja pulang sekolah. Awalnya tak mengaku, tapi ditunjukkan rekaman CCTv baru mengaku,” tutur Naim, petugas keamanan di Perumahan Plamo Garden, Selasa (3/5).

Namun apes bagi para pencuri cilik itu. Aksi mereka pada Sabtu lalu diketahui oleh korban.

”Mereka ditangkap pemilik mobil. Lalu diserahkan kepada kami,” ujar Naim.

Dia menjelaskan, saat mencuri para pelaku masih mengenakan seragam sekolah. Layaknya pencuri profesional, mereka berbagi tugas saat beraksi. Ada yang bertugas berjaga, mengawasi, dan mengambil barang di dalam mobil. Seluruh aksi kesembilan pelaku terekam CCTv.

Sementara itu, kepala SD tempat tujuh pelaku sekolah, Firdaus membenarkan tujuh siswanya terlibat pencurian. Namun, kasus tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan antara orangtua siswa dan korban atau pemilik mobil.

”Korban menerimanya. Kejadian itu di luar jam sekolah,” ujar Firdaus.

Dia menduga ke tujuh muridnya mencuri karena faktor coba-coba atau pengaruh game. Sebab menurutnya, mereka umumnya berasal dari keluarga yang mampu, bahkan ada yang tinggal di perumahan elite.

”Mereka iseng-iseng saja dan belajar dari game. Lagian uang dolarnya masih ada dan dikembalikan ke pemiliknya,” jelasnya.

Dengan kejadian ini, sambung Firdaus, pihaknya akan memberikan teguran terhadap sang anak dengan cara pembinaan. Seluruh murid ini juga dipastikan tetap mengikuti proses pembelajaran dan Ujian Nasional (UN) yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. (bpos)

Update