batampos.co.id – Peringatan isra miraj di Masjid Nurul Jannah, Eden Park, Batam Center dijadikan ajang otokritik terhadap perilaku umat Islam.
“Banyak orang berlomba membangun masjid, mempercantik masjid tetapi lupa untuk memakmurkan,” tegas Ustadz HM Anwaruddin Ali SQ saat ceramah di hadapan jamaah masjid Nurul Jannah, Sabtu (7/5) malam.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Madinah Al Musyarofah, Banyuwangi ini, pada zaman sekarang musuh-musuh Islam tak lagi menghancurkan Islam dengan cara kekerasan.
“Tidak ada lagi masjid dibakar, tak ada pula Quran dibakar yang dilakukan ialah dengan merusak ahklak umat Islam, terutama kaum muda,”imbuhnya.
Ia mengingatkan 3F yang bisa menghancurkan Islam.
F pertama ialah fun. Remaja “diajak” untuk menuruti syahwatnya.
“Saat adzan dikumandangkan remaja Muslim tak lagi bergegas menuju masjid tetapi asyik nongkrong di pinggir jalan,” jelasnya.
F kedua adalah food. Narkoba menjadi santapan anak muda Muslim.
“Jelas Nerkoba itu makanan setan kok dikonsumsi manusia, lalu setan makan apa?” ucapnya.
Anwaruddin mengisahkan kesedihannya saat berdialog dengan Polisi tentang korban maupun pelaku pengedar Narkoba. Diantara mereka adalah muslim.
F ketiga ialah fashion. Saat ini remaja muslim digoda untuk mengenakan busana tanpa menutup aurat.
Anwar mengaku kerap menyaksikan muslimah remaja mengenakan singlet dipadu celana pendek bahkan pendek sekali lalu jalan-jalan.
“Ini ancaman,” sebutnya.
Ia bertutur kerap berkunjung ke Batam. Pernah suatu ketika menginap di sebuah hotel di kawasan Nagoya.
“Saya suka hotelnya, tapi tak kuat melihat pemandangan yang ada. Bayangkan saya pakai sorban, kenakan peci satu lift dengan perempuan yang mengenakan busana mini,” tuturnya.
Ia menyampaikan dengan semangat isra miraj harusnya salat bisa dimanifestasikan dalam kehidupan seharai-hari. Termasuk untuk masalah busana maupun makanan. (ptt)