Sabtu, 20 April 2024

Drainase Induk Tak Ada, Batam Rawan Banjir

Berita Terkait

Sebanyak 300 rumah terendam banjir akibat saluran air yang tidak berfungsi di Perumahan Kartini Raya 1, 2, dan Pondok Pratiwi, Sungai Harapan, Sekupang, Minggu (22/5) lalu. Foto: Rezza Herdiyanto untuk Batam Pos
Sebanyak 300 rumah terendam banjir akibat saluran air yang tidak berfungsi di Perumahan Kartini Raya 1, 2, dan Pondok Pratiwi, Sungai Harapan, Sekupang, Minggu (22/5) lalu. Foto: Rezza Herdiyanto untuk Batam Pos

batampos.co.id – Meskipun sudah dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Batam belum memiliki drainase induk. Akibatnya, pulau industri ini masih rawan banjir.

”Ini (drainase induk) salah satu program yang belum dituntaskan BP Batam, padahal prioritas, ada dalam RTRW,” kata anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Muhammad Jefri Simanjuntak, Senin (22/5).

Drainase induk harusnya sudah tuntas pada tahap pertama pembangunan Batam. Misalnya, drainase Simpang Kabil, sudah jelas muaranya. ”Bila mandek mudah untuk mengontrolnya, hal ini yang tak kita miliki,” ungkap Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kota Batam ini.

Pemerintah Kota Batam akan kesulitan untuk mengatasi hal ini. Karena, seluruh wilayah sudah tertutup pemukiman maupun industri. ”Selain sulit, memakan waktu dan anggaran yang cukup besar,” kata Jefri lagi.

Jefri menyarankan, Pemerintah Kota (Pemko) bersinergi dengan BP Batam. ”Bersama merampungkan permasalahan ini,” kata Jefri lagi.

Bila tidak segera diselesaikan, banjir akan menjadi permasalahan rutin. Beberapa wilayah seperti halnya di Kavling Mandiri, Kavling Seroja Kelurahan Seipelenggut, serta wilayah Aviari selalu menjadi langganan banjir. ”Karena berada di daerah rendah, keadaannya sudah parah,” tuturnya.

Pengamat tata kota Batam, Supriyanto mengatakan pemerintah harus segera membuat grand design untuk drainase di Batam. ”Drainase di Batam antara milik pemerintah dan milik developer perumahan tidak terkoneksi dengan baik,” ucapnya.

Grand design yang dimaksud Supriyanto ini adalah jaringan drainase yang terhubung dengan drainase utama yang bermuara ke laut. Jika dibuat seperti itu, maka pengendalian dampak banjir bisa diminimalisir.

“Masyarakat juga diimbau agar jangan membuang sampah sembarangan dan menutup drainase untuk kepentingannya. Itu juga yang membuat banjir,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Batam, Yumasnur mengatakan akan segera memperbaiki drainase.”Ya kita akan lakukan perlahan-lahan,” ucapnya singkat.

Direktur Humas dan Publikasi BP Batam, Purnomo Andi Antono tak berhasil dikonfirmasi. Beberapakali dihubungi melalui telpon pribadinya tak diangkat, pesan singkat (SMS) pun hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan jawaban. (hgt/leo)

Update