Jumat, 29 Maret 2024

Danyon Taifib Gadungan Ini Gelapkan 2 Mobil, Peras Pengusaha Hiburan dan Pengedar Sabu

Berita Terkait

Ahmad Fitriyanto, sekuriti yang mengaku sebagai Komandan Batalyon Intai Amfibi Marinir yang berdinas di Batalyon 07 Belawan. Ia memeras warga dan pengusaha tempat hiburan di Batam. Foto: istimewa
Ahmad Fitriyanto, sekuriti yang mengaku sebagai Komandan Batalyon Intai Amfibi Marinir yang berdinas di Batalyon 07 Belawan. Ia memeras warga dan pengusaha tempat hiburan di Batam. Foto: istimewa

batampos.co.id – Ahmad Fitriyanto, sekuriti yang mengaku sebagai Komandan Yonif Intai Amfibi (Yon Taifib) yang berdinas di Batalyon 07 Belawan, setelah diperiksa ternyata sudah banyak melakukan kejahatan di Batam.

Padahal, kesatuan yang dia catut namanya itu adalah kesatuan elit di korps marinir.
Dengan mengaku sebagai perwira marinir, ia petantang-petenteng dari tempat hiburan satu ke tempat hiburan lainnya di Batam meminta upeti dari pengusaha hiburan malam.
“Pada saat dilakukan pemerikasaan diperoleh keterangan bahwa saudara Ahmad Fitriyanto sering meminta jatah ketempat hiburan malam dengan mengatasnamakan Perwira Marinir,” ungkap Komandan Mako Marinir X Satria Bhumi Yudha (SBY) Letkol Mar Anjas Wicaksono Putro, Rabu (25/5/2016).
Selain meminta jatah ketempat hiburan malam, Anjas menjelaskan pelaku juga telah dua kali melakukan penggelapan mobil rental.
“Dalam melakukan aksinya, Ahmad Fitriyanto dibantu oleh Enji yang merupakan pacar dari saudara Ahmad Fitriyanto,” jelas Anjas.
Masih kata Anjas, selain meminta jatah ke tempat hiburan malam dan melakukan penggelapan terhadap mobil rental, tim intel Marinir juga melakukan tes urine terhadap Ahmad Fitriyanto, mendapati marinir gadungan ini postif menggunakan narkoba.
“Setelah itu kita lakukan pengembangan lagi, ternyata dia juga memintah jatah sabu-sabu kepada pengedar sabu di kawasan simpang dam Mukakuning,” jelas Anjas.
Saat ini marinir gadungan itu sudah ditahan di ruang tahanan pejagaan batalyon sebelum diserahkan ke Mapolresta Barelang.
“Saat ini dia kita tahan dulu disini untuk pengembangan lebih lanjut,” pungkas Anjas. (eggi)

Update