Jumat, 29 Maret 2024

Ditargetkan Beroperasi 2018, Dam Galang Penunjang Industri di Barelang

Berita Terkait

Proyek pengerjaan Dam Sei Gong di kelurahan Sijantung, Galang. Foto: Ist
Proyek pengerjaan Dam Sei Gong di kelurahan Sijantung, Galang. Foto: Ist

batampos.co.id – Bendungan Sei Gong, Galang sudah mulai dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Proyek yang menelan anggaran sekitar Rp 258 miliar tersebut kemungkinan bisa dimanfaatkan pada 2018 mendatang. Ini untuk menunjang kebutuhan air penduduk sekitar dan kemungkinan industri di sana beberapa tahun mendatang.

“Itu sudah mulai dikerjakan. Muara sudah mulai dibendung, dan targetnya 2018 sudah selesai. Jadi waduk kita akan bertambah lagi,” Kata Imam Bachroni, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kamis (26/5).

Volume tampungan bendungan itu sebesar 12 juta meter kubik dengan kapasitas 400 liter per detik. Lahan pada sepanjang sungai adalah tanah gambut dan sisanya tanah biasa. Di mana nanti pengelolaan, draft perjanjian kerjasama akan ditandatangani antara Dirjen Sumber Daya Air dan Kepala BP Batam .

Bendungan Sei Gong memiliki luas genangan 355,99 hektar. Dari total lahan tersebut, seluas 294 hektar masuk lahan hutan lindung dan hutan produksi terbatas. Lahan hutan tersebut sudah mendapat ijin pinjam pakai sejak 15 Maret 2016.

Dengan adanya bendungan ini, maka akan menunjang ketersediaan air bersih di Batam. Menambah cadangan air bersih Dam Tembesi Batam.
“Ini juga akan menunjang investasi di daerah Rempang-Galang. Jadi tidak usah khawatir mengenai ketersediaan air kita di Batam. Kemungkinan BP Batam yang mengelola,” katanya.

Purnomo Andiantono, Direktur Humas dan Promosi BP Batam mengatakan, pembangunan dam di Sei Gong ini sekaligus mengamankan infrastruktur penunjang investasi di Batam. Di mana kebutuhan air dan listrik menjadi hal yang sangat penting. Di mana air bersih di Batam masih tetap tersedia untuk jangka waktu yang lebih lama.

“Dari segi ketersediaan air. Kita andal. Sei Gong ini juga untuk investasi yang kemungkinan akan berkembang di daerah Rempang-Galang nantinya,” katanya.

Selain Dam Sei Gong dan Dam Tembesi yang akan segera beroperasi, saat ini BP Batam juga fokus untuk mengolah air kotor menjadi air baku. Di mana Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sudah mulai dibangun. Di Bengkong akan dibuat dengan perkiraan akan mampu memproduksi air baku sampai 600 liter per detik.

Dalam upaya penyediaan air bersih, BP Batam sejak tahun 1974 telah membangun 8 dam air bersih di Batam di antaranya Dam Sei Harapan, Dam Nongsa, Dam Baloi, Dam Sei Ladi, Dam Mukakuning, Dam Duriangkang, Dam Tembesi dan Dam Rempang.

Deputi IV BP Batam, Purba Robert Sianipar beberapa waktu lalu mengatakan bahwa BP Batam akan terus membenahi ketersediaan air dan listrik di Batam. Sebagai destinasi investasi, Batam harus memiliki air yang cukup dan listrik yang memadai.

“Kalau air dan listrik bermasalah, tidak akan ada investor yang mau masuk ke Batam,” katanya.

Selain itu, akan dilakukan normalisasi dan revitalisasi dam yang ada. Di mana saat ini hampir semua dam mengalami sedimentasi yang cukup parah. (ian)

Update