Selasa, 26 November 2024

Investasi Asing di Batam Meningkat, Pendatang Baru Siapkan Berkas Lamaran Kerja

Berita Terkait

1.685 Spanduk di Batam Kota Ditertibkan

Anak Muda Jadi Pemilih Terbanyak

Ribuan pencari kerja berdesak-desakan di depan pintu masuk PT Sumitomo Batam yang membuka lowongan kerja beberapa waktu lalu. Sumber Foto: kaskus.co.id
Ribuan pencari kerja berdesak-desakan di depan pintu masuk PT Sumitomo Batam yang membuka lowongan kerja beberapa waktu lalu. Sumber Foto: kaskus.co.id

batampos.co.id – Ada harapan baru bagi para pencari kerja yang membanjiri Batam, tahun ini. Sebab tahun ini diperkirakan akan terbuka lowongan pekerjaan yang lebih besar seiring meningkatnya realisiasi investasi, baik asing maupun dalam negeri.

Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat, realisasi investasi asing di Batam sampai dengan Mei 2016 meningkat dibanding tahun lalu. Tahun ini ada 62 proyek dengan nilai investasi mencapai 392 juta Dolar Amerika.

“Jumlah ini jauh meningkat dibanding tahun lalu dimana hanya terdapat sebanyak 47 proyek dengan nilai investasi mencapai 204 juta Dolar Amerika,” kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono belum lama ini.

Baca Juga: Batam Diserbu Pendatang Baru, Persaingan Kerja Makin Ketat

Realisasi investasi ini mencakup delapan besar industri yakni industri alat angkutan dan transportasi, industri kimia dasar, industri makanan, konstruksi, industri logam dasar, dan industri mesin, dan industri elektronik.

Jika dilihat berdasarkan jumlah negara, ada empat negara yang menyumbangkan investasi paling besar di Batam, yakni Singapura, Malaysia , Jerman, dan Australia.”Ini berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) tahun ini,” tutup Andi.

Melihat perkembangan ini, banyak pengusaha optimis Batam akan semakin baik lagi. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Oka Simatupang mengatakan iklim investasi terus membaik.

“Hal ini juga terlihat dari perusahaan-perusahaan di beberapa kawasan industri yang buka lowongan pekerjaan, seperti PT Sumitomo di Batamindo,” ujarnya.

Selain PT Sumitomo yang selalu membuka lapangan pekerjaan tiap tahunnya, PT Ghimli Indonesia di Tunas dan PT SMOE di Kabil, begitu juga dengan Epson, Flextronics, Dynacast, Teckwah dan lainnya juga rutin buka lapangan pekerjaan.

Baca Juga: Punya Keahlian, Silakan Cari Kerja di Batam

Dari Januari sampai Mei 2016, diperkirakan sudah terserap lebih kurang 2000 tenaga kerja. Angka tersebut sangat membantu mengurangi pengangguran di Batam

Di kawasan industri Batamindo, pengelolanya mempermudah para tenant disana dengan membuka pusat informasi lowongan pekerjaan. Setiap hari ada sekitar 900 lowongan yang buka, namun pencari kerja selalu membludak sampai mencapai 3000 orang tiap harinya.

“Kita berharap Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terus memperluas usahanya di Batam sehingga tercipta banyak lowongan pekerjaan,” katanya lagi.

Namun hal ini juga harus didukung oleh otoritas setempat dengan memberi kemudahan dalam berinvestasi. “Pemerintah pusat terus meluncurkan paket ekonominya, maka pemerintah daerah harus mendukung pusat,” katanya.

Sementara pengamat kebijakan publik Batam, Muhammad Zaenuddin, mengatakan tingginya angka pendatang ini perlu diwaspadai. Pemerintah, kata dia, harus menyiapkan segala antisipasi, khususnya mencegah terjadinya peningkatan angka pengangguran.

“Dalam ekonomi, selalu ada konsep urban dan rural. Penduduk dari desa pasti akan datang ke kota untuk mencari kehidupan lebih baik,” ujar Zaenuddin, belum lama ini.

Proses migrasi itu adalah alamiah dan tidak ada sesuatu yang dapat mencegah hal tersebut, bahkan Perdaduk bukan cara yang baik karena akan menimbulkan polemik besar nantinya.

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi lonjakan penduduk menurut Zaenuddin adalah pemerintah pusat harus menyiapkan kebijakan baru terkait lapangan pekerjaan dan percepatan pembangunan infrastruktur.

“Selama ini Batam dipandang maju oleh pendatang, sehingga banyak yang kesini,” imbuh Zaenuddin.

Jika pembangunan dilakukan secara merata dan lapangan kerja tersedia dalam jumlah banyak, maka para pendatang tak akan tertarik ke Batam dan pasti akan menetap di kampung halamannya. (leo/koran bp)

Update