batampos.co.id – Tim Terpadu akan kembali menertibkan bangunan liar di pelbagai lokasi di Batam.
Setelah menertibkan rumah liar (ruli) di Sagulung beberapa waktu lalu, penertiban sempat berhenti sejenak dan dilanjutkan ke Simpang Rujak di Seraya Atas, pada Jumat (15/7/2016) nanti.
“Seminggu setelah lebaran, lokasi Simpang Rujak akan kita tertibkan,” ujar Walikota Batam Muhammad Rudi saat kunjungannya ke Simpang Rujak beberapa waktu lalu.
Di Simpang Rujak ini sedikitnya ada 36 pedagang rujak yang berjualan di jalur hijau. Beda dengan pemilik kios lain, para pedagang rujak diberi lokasi berjualan baru ke BMC terletak sekitar satu km dari Simpang Rujak, tepatnya berada di seberang kanan Giant, Bengkong.
Namun begitu, tidak semua pedagang setuju dengan kebijakan pemko tersebut. Alasan mereka beragam, mulai dari takut ada penurunan omzet, sepi, hingga belum siap menyesuaikan diri dengan lingkungan dan merogoh kocek untuk membayar sewa kios serta air dan listrik.
Penertiban kios Rujak ini tak lepas dari alasan kemacetan. Hampir setiap sore atau jam karyawan pulang kerja, puluhan kendaraan roda empat dan roda dua memadati lokasi tersebut. Selain itu lokasi ini digadang-gadang bakal dibangun pelebaran jalan untuk jalan tol.
“Tahun 2017, lokasi ini jadi jalan tol dari Batuampar ke bandara Hang Nadim Batam,” kata Rudi.
Sebelumnya, Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad menilai, kebijakan yang dilakukan pemko saat ini mutlak untuk kepentingan dan keamanan daerah. Dimana kios-kios yang berdiri dikawasan terbuka hijau, dibawahnya terdapat jaringan pipa gas yang sangat berbahaya.
“Penertiban akan terus kita lakukan secara bertahap,” kata Amsakar.
Terhitung sejak 2016, Pemko Batam sudah menertibkan ratusan kios liar. Mulai dari Bundaran Tropicana, Simpang Frengki dan simpang Kara. Setelah kawasan Batam Kota dan simpang rujak bersih dari kios liar, tim terpadu akan mulai melakukan penertiban di Tiban. (rng)