batampos.co.id – Dalam memenuhi kebutuhan listrik jangka panjang di Batam, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menjalin kerjasama dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam sejak 2015.
“Kerjasama tersebut di antaranya untuk mengetahui potensi energi nuklir yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik baru di Pulau Batam,” jelas Direktur Publikasi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono, Selasa (2/8).
Batam tumbuh pesat sebagai kawasan industri, perdagangan, dan pariwisata sehingga membutuhkan infrastruktur ekonomi yang kuat seperti pembangkit listrik tambahan.
“Sangat diperlukan untuk keberlangsungan pertumbuhannya,” tambah Andi lagi.
Batam termasuk kota penting di Indonesia karena menyumbangkan 30 persen wisatawan. Begitu juga dengan pertumbuhan industri di kota ini.
Sejak tahun 2015, Batan sudah menugaskan Tim untuk melakukan studi awal (pre-elemenary study) untuk mengetahui potensi Batam sebagai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang baru.
“Selain dengan BATAN, BP Batam juga menjalin kerja sama dengan Rosatom, salah satu Badan Usaha Milik Pemerintah Rusia untuk mengembangkan PLTN di Pulau Batam,” ujar Plh Kepala Biro Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Kerjasama BATAN, Eko Madi Parmanto.
BATAN adalah lembaga pemerintah non kementerian yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan pendayagunaan iptek nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang lahir pada tahun 1958.
“BATAN hanya melaksanakan kegiatan yang bermaksud damai dengan tujuan meningkatkan kesejahteran manusia,” jelasnya.
Untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat Batam mengenai pentingnya energi nuklir sebagai energi terbaharukan, BATANn bekerja sama dengan Politeknik Negeri Batam akan menggelar seminar nasional dengan mengangkat topik Peran Energi Nuklir dalam Pengembangan lndustri Nasional dan Peningkatan Kualitas SDM pada Kamis (4/8).
Seminar akan menghadirkan pembicara dari Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Ristek Dikti, BATAN, Bp Batam, lnternational Atomic Energy Agency (IAEA), dan Poltek Batam.(leo)