batampos.co.id – Aksi bunuh diri dengan cara meloncat dari jembatan Tengku Fisabilillah atau jembatan I Barelang kembali terjadi. Kali ini dilakukan seorang wanita muda tanpa identitas berusia sekitar 25 tahun.
Wanita berambut pirang itu diinformasikan lompat dari jembatan I sekitar pukul 13.00 WIB dan langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.
Petugas Ditpam BP Batam bersama warga dan nelayan di sekitar periaran jembatan I yang mencoba menolongnya namun terlambat sebab saat didatangi wanita itu sudah meninggal.
Dari mulutnya keluar busa dan ada bekas luka lecet di leher yang diduga karena benturan ke karang di perairan jembatan I.
Oleh pihak kepolisian Sagulung, jenazah korban dibawa ke kamar jenazah rumah sakit umum daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji untuk ditindak lanjuti.
“Tiba di sini sekitar pukul 14.00 WIB dibawa polisi. Ada dompetnya cuman tak ada kartu identitas. Hanya ada uang dan perhiasan emas di dalam dompet,” ujar petugas medis di ruangan IGD RSUD seperti diberitakan Batam Pos (batampos.co.id group) hari ini (16/8).
Aksi bunuh diri wanita cantik itu tidak diketahui secara pasti sebab saat kejadian tidak ada warga atau saksi mata yang melihat langsung korban melompat. Warga dan nelayan baru menyadari setelah mendengar bunyi benturan korban jatuh ke periaran di bawa jembatan I.
“Kalau saat dia lompat tak ada yang lihat, tapi sebelumnya memang ada beberapa warga di sana yang melihat dia duduk-duduk di pinggir jembatan,” ujar Gosen, salah satu anggota Ditpam BP Batam yang bertugas di Pos Jembatan I Barelang.
Wanita muda itu datang belum begitu lama dan diinformasikan sempat duduk-duduk santai di pinggir jembatan. Namun selang tak berapa lama warga malah dikagetkan dengan bunyi benturan air di bawa kolong jembatan.
“Saat kami tolong ternyata dia sudah meninggal,” ujar Gosen.
Kapolsek Sagulung AKP Chrisman Panjaitan membenarkan kejadian itu, namun dia belum bisa memberikan kementar lebih banyak karena pihaknya masih menyelidiki dugaan kasus bunuh diri itu. “Iya ada dan anggota masih cari identitasnya,” ujar Chrisman.
Aksi bunuh diri di jembatan I itu, bukan yang pertama kali. Sudah ratusan nyawa yang melayang sia-sia di lokasi yang menjadi ikon kota Batam itu. Informasi yang disampaikan warga dan petugas Ditpam di lokasi Jembatan I, dalam beberapa tahun belakangan jumlah korban bunuh diri rata-rata mencapai angka 15 sampai 20 orang pertahun.
Setahun ini saja terhitung sudah empat korban bunuh diri di jembatan I. Beberapa bulan lalu seorang wanita muda juga tewas setelah melompat dari jembatan dengan ketinggian sekitar 48 meter itu.
Tak berapa lama berselang tepatnya Jumat (24/6) aksi bunuh diri juga dilakukan oleh Selvi Olivia, 26 yang lompat bersama Rida Rahmita putrinya yang baru berusia 1,8 tahun. Ibu dan anak itu tewas berpelukan dibawa kolong jembatan I.(eja/bpos)