Sabtu, 20 April 2024

Cara Kerja Thermo Scanner: Alarm Bunyi Dan Lampu Jadi Merah

Berita Terkait

Alat monitor suhu tubuh (Thermal Meter) penumpang dari Singapore dan Malaysia yang terpasang di sejumlah pelabuhan di Batam yang merupakan upaya dari Kementrian Kesehatan Indonesia terhadap virus Zika, Pelabuhan Internasional Batamcenter, Rabu (31/8). F.Rezza Herdiyanto/Batam Pos
Alat monitor suhu tubuh (Thermal Meter) penumpang dari Singapore dan Malaysia yang terpasang di sejumlah pelabuhan di Batam yang merupakan upaya dari Kementrian Kesehatan Indonesia terhadap virus Zika, Pelabuhan Internasional Batamcenter, Rabu (31/8). F.Rezza Herdiyanto/Batam Pos

batampos.co.id – Mengantisipasi penyebaran penyakit berbahaya, tidak terkecuali merebaknya Virus Zika, di International Ferry Terminal Batam Center terpasang alat Thermo Scanner atau alat deteksi suhu tubuh bagi wisatawan yang datang, selain itu juga dilakukan fogging di sekitar area pelabuhan.

Kepala Wilayah Kerja (Kawilker) Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) International Ferry Terminal, Bahzomi Fuadi mengatakan hal ini dilakukan guna peningkatan pencegahan penyakit seperti Zika.

“Mulai hari ini (kemarin), pagi alat ini di pasang. WHO (World Healt Organization) sudah katakan darurat Zika,” kata Bahzomi, Rabu (31/8).

Menurutnya setiap penumpang yang akan turun dan melewati pelabuhan tersebut secara otomatis akan di-scan sehingga akan diketahui tingkat suhu tubuhnya.

“Jika ada penumpang suhu badannya di atas 38 derajat celcius, alatnya akan bunyi dan berwarna merah,” terangnya.

Mengetahui hal itu, lanjut dia, petugas akan memisahkan penumpang yang bersangkutan dan selanjutnya akan dibawa ke pusat layanan kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Dibawa ke RSUD Embung Fatimah, tidak boleh nolak (kalau mau dibawa) harus ikut, inikan antisipasi untuk orang banyak dan diatur undang-undang,” ucapnya.

Menurutnya sebelum masuk Batam, di pelabuhan Singapura Petugas KKP juga membagikan Heat Alert Card (kartu pengawasan) Zika Virus untuk diisi penumpang. “Kartu ini diisi penumpang, jika ada tanda-tanda juga akan diperiksa lebih lanjut,” terangnya.

Selain alat deteksi suhu tubuh, di pelabuhan tersebut sejatinya Body Clean Disifection Healt Quarantine. Alat yang juga berfungsi untuk mengetahui virus yang bisa saja dibawa penumpang

“Sudah ada sejak tahun 2010, saat-saat seperti ini kita gunakan,” ucap Manager Operasional PT Synergy Tharada selaku pengelola pelabuhan, Nika Astaga.

Kembali, Bahzomi mengatakan selain terdapat alat-alat tersebut juga dilakukan fogging di sekitar pelabuhan, namun demikian fogging merupakan agenda rutin tiga bulan sekali KKP, dilakukan di pelabuhan lain juga bandara yakni di Pelabuhan Harbour Bay, International Sekupang, Nongsa Pura, Teluk Sanimba Marina dan Bandara Hang Nadim.

“Nanti (kemarin) sore pukul 18.00 WIB foggingnya,” pungkas Bahzomi. (cr13)

Update